Mohon tunggu...
Alicia Alfianti
Alicia Alfianti Mohon Tunggu... Ma'had Aly Al-Zamachsyari

perkenalkan nama saya Alicia Salsadila Alfianti yang biasanya dipanggil acil. Aku sering kali membuat coretan tulis yang berisikan kata-kata, mempunyai hobby travelling dan mendaki.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jago Ngaji Juga Jago Bahasa Asing

29 Juli 2022   23:15 Diperbarui: 29 Juli 2022   23:16 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Belajar adalah salah satu tugas para pelajar yang sedang berlomba -- lomba mencari ilmu untuk masa depan. Mencari ilmu itu tidak hanya kita tuntut didalam sekolah saja tetapi kita bisa mengenal berbagai macam ilmu dengan cara apa yang sudah kita kerjakan sehari -- hari.

            Sebagian besar penduduk Indonesia khususnya para pelajar menuntut ilmu melewati jalur pondok pesantren atau dinamakan nyantri. Disini di Pondok Modern Al-Rifa'ie 1 Khusus Putri yang lokasinya berada didesa Ketawang, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang. Pondok Pesantren ini telah mencetak generasi santri yang berprestasi baik dari      Al-qu'an, kitab kuning, karate, olimpiade, dan Bahasa asing.

            Menjadi santri itu ada suka dan ada dukanya. Tidak hanya belajar pelajaran formal seperti sekolah negeri tetapi kita juga belajar tentang ilmu -- ilmu agama yang kita belum pahami. Disisi lain kita juga bisa belajar untuk mengembangkan bakat kita sendiri melalui mengikuti berbagai ekstrakulikuler dan kita juga bisa mengembangkan bahasa asing yang sudah kita pelajari sebelumnya.

            Pada tahun 2022 ini bertepatan di bulan juni Pondok Modern Al-Rifa'ie 1 telah mengikuti perlombaan PLC2 Bahasa Korea yang diikuti tujuh santri tingkat SMA. Perlombaan ini diadakan secara online dan soal tersebut terdiri dari 30 soal pilihan ganda yang menggunakan bahasa korea. 

            Tujuh santri tersebut mengerjakan soal tersebut dengan rasa percaya diri, karena mereka merasa ahli dalam berbasa korea yang biasanya mereka pelajari dengan mentornya. Tidak hanya belajar dengan mentor, mereka juga belajar sendiri lewat lagu korea atau bahkan vlog orang korea lalu mereka terjemah sendiri.

            Dengan rasa gundah dan cemas akhirnya mereka telah mengetahui hasil kerja apa yang dia capai setelah mereka mereka mengerjakan soal tersebut. Alhamdulillah mereka semua telah mendapatkan hasil yang terbaik lebih dari yang terbaik. Mereka telah meraih 3 medali perak nasional dan 4 medali perunggu nasional. Mereka merasa bangga terhadap dirinya sendiri karena sudah berhasil menembus medali nasional bahasa korea.

Karena hasil tidak akan menghianati usaha.

           

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Jalan Braga Bandung, Ketika Bebas Kendaraan!

7 bulan yang lalu
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun