Mohon tunggu...
Ali Bukbrax
Ali Bukbrax Mohon Tunggu... -

Disini aku ingin sekolah, belajar segala hal terutama Fiksi dan sastra.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Wisata Pujian di Ketinggian

31 Desember 2011   16:58 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:31 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Membumbung ke ketinggian

tidakkah lelah di bentangkan

menggapai

jauh tak terjamah

lelah

resah

takan tergoyah

belum saja

masih mendekat

mengawan

tersembunyi dibalik arak-arakan

dipermainan gradasi warna

Kepakan

Sigapkan

melayang ke meridian.

tak perlu dipertanyakan

susul saja dan jadikan tubuh melayang

ringan

rentangkan sayap

jejaklah  bumi

tentang gravitasi

masuk ke area  penghuni kerinduan

bercengkrama dipersemaian hati para kepayang

naiklah

meliuk

bermandikan sinar cahaya

nikmati terpaan badai

runtuhkan sisa keraguan

Hujan

angin

melagukan simphoni orchestra ritmik



khusuk kita telah  menari ditingkapan langit

Berjingkat

meluncur tajam

lalu menukik ke puncak zenith

hening

nyaman

lega

hingga kembali menapak bumi

di rincik butir-butir pujian



wisata kita mereda dalam genggaman



Selamat Tahun Baru 2011, semoga hari esok lebih baik dari hari kemarin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun