Mohon tunggu...
Nabilah Salsabila
Nabilah Salsabila Mohon Tunggu... Full Time Blogger - ALIBANISME
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

vita est certamen circa ac sinceritate

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Keterkaitan antara Teori Hubungan Internasional dengan Worldview Islam

25 Oktober 2019   23:46 Diperbarui: 26 Oktober 2019   00:01 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

pada pertengahan abad ke-80an, negara-negara Eropa dan proses pembentukan teori sebuah negara dipengaruhi oleh persaingan kekuatan antar negara. Selain itu, banyaknya literatur-literatur teori HI yang berkembang berasal dari Barat, ternyata tidak sesuai dengan kenyatan dilapangan.

Adanya perdebatan kontemporer antara islam dan Barat yang dibentuk oleh sejumlah keterbatasan dalam dunia politik. Salah satunya tantangan sekulerisasi dari modernitas Barat.. Karena penegasan iman dalam islam tidak dapat dihindari terkait dengan perlawanan dalam merangkul identitas alternatif berdasarkan agama, iman dan moralitas.

Islam berpendapat bahwa rasionalitas islam sebagai proyek modern atau sebagai reaksi fundamental terhadap modernitas. Menurut Acharya dan Buzan kategori umum dalam islam bersumber pada landasan utama klasik tentang hubungan internasional yaitu pada Al-Qur'an dan hadits.

Sumber klasik disini disebutkan bahwa para tokoh agama dan pemuka politik menjadi dasar bagi dunia internasional juga. Melalui pendekatan yurisprudensi terhadap THI, dapat diidentifikasikan mengenai konsep jihad dalam islam sebagai salah satu bentuk yang paling kompleks, namun bukan berarti perang tetapi jihad disini untuk menuju sesuatu yang lebih baik. Dalam Al-Qur'an sendiri, islam melakukan jihad dengan usaha sebagai wadah perjuangan internal agar lebih dekat dengan Al-Qur'an.

Pandangan islam dibangun atas kekuatan gagasan seperti iman, keadilan dan berjuang menuju kehidupanyang lebih baik, dan bermoral.  Sehingga disini islam mengajarkan tidak hanya mengajarkan atas kepentingan dari material dan untuk mencari kekuasaan semata. Namun kembali pada hakikat untuk apa manusia diciptakan, yaitu liya'budun.

Berbicara tentang agama, lebih dekat dengan teori konstruktivis. Dan islamic worldview sebagai sumber dan sudut pandang baru dalam teori hubungan internasioanl. islam disini datang bukan sebagai pengkritik teori lainnya, melainkan sebagai jalan tengah, wa ja'alnakum umatan wasathon.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun