Mohon tunggu...
Alia Urrahman
Alia Urrahman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Makan/gak suka keramaian/konten mukbang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Gangguan Dalam Perkembangan Sosial-Emosional

17 Januari 2025   22:53 Diperbarui: 17 Januari 2025   21:59 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

1. Gangguan Dalam Perkembangan Sosial-Emosional

Perkembangan sosial-emosional adalah kemampuan individu untuk memahami dan mengelola emosi, membangun hubungan yang sehat, serta beradaptasi dengan lingkungan sosial. Ketika proses ini terganggu, individu dapat mengalami berbagai hambatan dalam menjalani interaksi sosial maupun dalam memahami emosi diri sendiri dan orang lain. Gangguan ini dapat terjadi pada anak-anak maupun orang dewasa, yang dapat memengaruhi kualitas hidup mereka secara keseluruhan.

2. Jenis-Jenis Gangguan Perkembangan Sosial-Emosional

  1. Gangguan Emosi

    • Kesulitan Mengenali dan Mengekspresikan Emosi
      Individu yang mengalami gangguan ini sering tidak mampu memahami emosi mereka sendiri atau orang lain. Anak-anak, misalnya, mungkin tidak tahu bagaimana mengekspresikan rasa marah atau sedih secara sehat. Akibatnya, mereka cenderung menyimpan emosi atau meledakkannya secara tiba-tiba.
    • Regulasi Emosi yang Buruk
      Anak atau individu dewasa dengan regulasi emosi yang buruk sering kali tidak mampu mengendalikan emosi mereka. Mereka mungkin mudah marah, frustasi, atau menangis tanpa alasan yang jelas. Masalah ini dapat menyebabkan konflik di rumah, sekolah, atau tempat kerja.
  2. Gangguan Sosial

    • Kesulitan Berinteraksi dengan Orang Lain
      Anak-anak dengan gangguan sosial sering kesulitan memahami norma sosial, seperti berbagi, bekerja sama, atau menghormati ruang pribadi orang lain.
    • Ketidakmampuan Membentuk Hubungan yang Sehat
      Gangguan ini dapat membuat individu sulit menjalin persahabatan atau hubungan romantis yang stabil. Mereka mungkin tampak terlalu menarik diri atau, sebaliknya, terlalu bergantung pada orang lain.
  3. Gangguan Kecemasan Sosial
    Kecemasan sosial adalah rasa takut yang berlebihan terhadap situasi sosial atau interaksi dengan orang lain. Individu yang mengalami kecemasan sosial sering kali takut dihakimi atau dipermalukan oleh orang lain, sehingga mereka cenderung menghindari interaksi sosial. Gangguan ini dapat menyebabkan isolasi sosial yang berkepanjangan.

  4. Gangguan Spektrum Autisme (Autism Spectrum Disorder/ASD)
    Anak-anak atau individu dengan ASD sering mengalami kesulitan dalam komunikasi sosial, seperti memahami ekspresi wajah, nada suara, atau konteks sosial. Mereka mungkin juga menunjukkan pola perilaku yang berulang dan memiliki minat yang terbatas pada hal-hal tertentu.

  5. Gangguan Perilaku
    Gangguan ini mencakup perilaku agresif, melanggar aturan, atau bertindak impulsif tanpa memikirkan dampaknya. Contohnya adalah gangguan perilaku oposisi (Oppositional Defiant Disorder/ODD) dan gangguan perilaku konduktif (Conduct Disorder/CD).

  6. Depresi dan Gangguan Mood Lainnya
    Gangguan mood, termasuk depresi, juga memengaruhi perkembangan sosial-emosional. Anak atau individu dewasa dengan depresi sering merasa kehilangan minat dalam aktivitas sosial, menarik diri dari lingkungan, dan merasa tidak berharga.

3. Faktor Penyebab Gangguan Sosial-Emosional

Gangguan ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik internal maupun eksternal:

  1. Faktor Biologis

    • Ketidakseimbangan hormon atau neurotransmitter.
    • Genetik atau faktor bawaan yang memengaruhi struktur otak, seperti pada gangguan spektrum autisme.
  2. Faktor Lingkungan

    • Trauma emosional, seperti kekerasan atau kehilangan orang yang dicintai.
    • Pola asuh yang tidak konsisten, overprotektif, atau terlalu keras.
    • Kurangnya interaksi sosial yang sehat di rumah atau lingkungan.
  3. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
    Lihat Pendidikan Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun