Mohon tunggu...
Ali Arief
Ali Arief Mohon Tunggu... Seniman - Seniman

Saya berasal dari Kota Medan...berkarya dan berkreativitas dibutuhkan kemauan dan keyakinan untuk tetap konsisten di jalur kejujuran dan kebenaran...tetap belajar memperbaiki diri...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mata Kedutan

28 Maret 2021   14:05 Diperbarui: 28 Maret 2021   14:13 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mata kedutan pertanda apa

Menangis atau melihat mereka yang telah tiada

Menatap kegelisahan di wajah para pejabat negeri

Sibuk mencari kekayaan tanpa basa-basi

Katanya kalau kedutan di mata terjadi sesuatu

Entah benar atau tidak dianggap hal biasa

Membuat hati seakan menjadi penasaran

Bila terjadi yang menakutkan atau mengecewakan

Tidur tak nyenyak bangun pun tersentak

Suara keras perasaan ingin meledak-ledak

Kedutan mata di atas dan bawah sebelah kanan

Mitosnya punya angan-angan belum terwujud

Memberi sapa pikiran tak mudah tersulut

Pada ucapan yang selalu membawa ribut

Setiap masalah tak perlu ada sangkut paut

Hingga tubuh pun jatuh seperti semaput

Terbayang melayang pada kasih dan sayang 

Hilang dalam kesedihan mendalam

Jauh terpisah tanpa memberi kabar berita

Hanya penantian yang tak serentak letak

Kedutan mata di sebelah kiri atas juga bawah

Mengharap cinta yang datang dan pergi

Merasa tersakiti berbalut kisah bahagia

Pada kekasih yang seakan perbaiki janji

Saling berbagi ketika suka dan duka

Tanpa merusak keutuhan makna cinta

Kedutan hanya sebatas perubahan di wajah

Mengingatkan betapa berharganya saraf mata

Melihat dan memandang dengan sempurna

Ciptaan tak terganti Pemilik Alam Semesta ini

28 Maret 2021

(Ali Kusas)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun