Suara itu membangunkan lena di alam mimpi
Semua seperti tak lagi mengerti apa yang terjadi
Teriakan, jeritan silih berganti di sana dan di sini
Bertaruh hidup-mati menanti maut menghampiri
Terdiam kaku tak mampu untuk dihindari
Satu per satu menepi mengerang tanpa tersakiti
Sepi waktu berlalu di ujung napas yang telah pergi
Mana mereka yang hanya duduk termenung resah
Meneteskan air mata di antara luka derita
Tersembunyi duka di wajah penuh ketakutan
Doa dan harap terus dilantunkanÂ
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!