Ketika bersuara itu dianggap melawan...
Mengapa kau biarkan mereka langgar aturan
Ketika berdiam itu dianggap tak berbuat apa-apa
Mengapa kau tak peduli mereka bermuka dua
Ketika berbicara itu dianggap tak berarti
Mengapa kau hanya tersenyum dengan emosi
Ketika berdebat dianggap hilangkan rasa hormat
Mengapa kau duduk sekadar menitipkan siasat
Diam terbungkam...
Di tengah wabah yang semakin hadir mencekam
Seakan membawa beribu luka teriris dendam
Di atas sombongnya manusia siap menghantam
Tanpa merasa kelak tertidur di antara makam
Tangan kaku dingin membeku berubah hitam
Di sisi waktu yang memaksa lelah tergenggam
Meskipun matahari mulai tenggelam
Diam terbungkam dalam hidup seperti telah mati
Tersungkur jiwa tiada memahami kata nurani
Hidup merampas rakus tak peduli akan harga diri
Senyum manis sebatas mencari sensasi
Tertata rapi membawa selembar pesan pribadi
Pada tinta yang tertulis perintah berisi misteri
Tak satu pun meninggalkan jejak setelah pergi
Kelak luka di dada akan membekas menjadi nyeri
29 September 2020
(Ali Kusas)