Pasien 2:" Sepertinya, pertanyaan yang diajukan dokter itu terlalu banyak, padahal kita datang kemari hanya untuk memeriksakan diri setelah melakukan perjalanan ke zona merah."Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â ( memandang kepada pasien 3)
Pasien 3:" Makanya, saya khawatir jika setelah dilakukan rapid tes dan diketahui hasilnya positif, alamat di karantina pula nanti." ( agak sedikit cemas)
Pasien 4:" Apalagi dengan saya, kalau hasil rapid tes yang disampaikan dokter itu positif, bakal dibully nanti saya beserta keluarga." ( merasa lebih cemas lagi)
( Lalu dokter memanggil pasien 2, 3, dan 4 secara bergilir dengan beberapa pertanyaan, hingga keempat pasien tersebut selesai diperiksa dan menunjukkan wajah kecemasan yang berlebihan)
Dokter:" Bapak dan Ibu, setelah memeriksakan diri dari hasil rapid tes yang kami lakukan, beserta jawaban dan alasan yang telah diberikan, maka kami berharap karantina mandiri tetap terus dilakukan di rumah masing-masing. Jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, segeralah menuju rumah sakit agar dapat segera ditempatkan di ruang isolasi." ( menyampaikan hasil pemeriksaan rapid tes kepada seluruh pasien)
Pasien 3 memberikan jawaban yang sekaligus membuat pandangan tertuju kepadanya.
Pasien 3 :" Hmmm...alasan dokter saja itu...semuanya pasti sudah diatur dengan rapi tentunya, seribu alasan dari jawaban yang kami terima akan membuat korona semakin merebak ke mana-mana. Kami jadi stress, suhu tubuh tidak normal dan akhirnya jadi positif deh." Â Â Â Â Â Â ( meluapkan rasa kesal dan membuat ruangan sedikit gaduh)
Dokter:" Tenang...tenang, Bapak dan Ibu tidak perlu khawatir, walaupun seribu alasan yang saya berikan tetapi satu jawaban yang mesti Bapak dan Ibu lakukan di lingkungan tempat tinggal yaitu tetap jaga jarak, cuci tangan, dan gunakan masker, serta tetap mendekatkan diri dalam doa dan ibadah." ( mengingatkan)
( suasana seketika hening dan satu per satu pasien meninggalkan ruangan dokter dengan tetap memberikan komentar lebih dari seribu alasan)
                    Selesai
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H