Mohon tunggu...
Ali Arief
Ali Arief Mohon Tunggu... Seniman - Seniman

Saya berasal dari Kota Medan...berkarya dan berkreativitas dibutuhkan kemauan dan keyakinan untuk tetap konsisten di jalur kejujuran dan kebenaran...tetap belajar memperbaiki diri...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Aku Bukan Kau (Kritik dari Rakyat Kecil)

9 Mei 2020   18:06 Diperbarui: 7 Juli 2020   23:10 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku bukan kau...
mampu tersenyum manis di saat duka melanda
tak peduli diri dicaci separuh hati terkunci mati
tertutup untuk bercermin seperti tiada wajah
terbungkam mulut dan lidah jujur bertutur
hanya sebagai kiasan yang katanya makmur

Kau bukan aku...
yang merintih dan menahan perih mengais rezeki
yang tertutup mata melangkah tanpa suara
yang menanti kebenaran tak untungkan diri
yang merasa tergantung ketika harga melambung

Bukan aku tetapi kau...
menuntut warga untuk tunduk dan patuh
pada dua sisi yang hanya taat pada petisi
tak ragu bertindak seperti memotong nadi
datang dan pergi sesuka hati

Kau bukan sesuatu untukku...
yang tak menghargai akan perjuangan hidup
'tuk lepaskan rantai belenggu penjajah bangsa
dari kemiskinan dan kezaliman tangan perkasa
yang tertutup mata dan hati langgar hak asasi
saat ucapan tiada memberi makna berarti

Aku Bukan kau...
berani berucap seribu janji hanya sebatas mimpi
silih berganti meniupkan mutiara kata bijaksana
tak hiraukan kritik rakyat yang sengsara
seakan diri berkuasa terus di atas singgasana
tertahan pujian yang kelak menghancurkan
napas di ujung tenggorokan saat kematian

Aku bukan kau...
lelap mata dan pikiran demi sebuah genggaman
yang mungkin tak mampu disingkirkan
sebatas ilusi kehidupan kelak akan hilang

(Ali Kusas)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun