Detik terus berdetakÂ
Wajah dalam resah ketakutanÂ
Tertutup di balik ruang isolasiÂ
Berdiam menghitung denyut nadiÂ
Menatap kosong di antara mereka yang gelisahÂ
Senyum seolah lekang berganti deritaÂ
Gedung megah seakan sunyi dalam misteriÂ
Dunia tak lagi ingin bercengkeramaÂ
Satu demi satu berguguran laksana dedaunan
Hanya harapan ditujukan pada Pemilik Kehidupan
Kesombongan pun sirna ditelan virus mematikan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!