Mohon tunggu...
Alia Rahmadina
Alia Rahmadina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi menonton film & series luar terutama Korsel

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Konsultasi Kesehatan Pakai ChatBot, Emang Bisa?

3 Juni 2024   14:14 Diperbarui: 3 Juni 2024   14:14 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Frimufilms/Freepik

Jakarta - Penggunaan kecerdasan buatan melalui chatbot semakin menarik perhatian, terutama pada bidang kesehatan setelah beberapa riset terbaru menunjukkan potensi yang mengesankan. 

Salah satunya kemampuan ChatGPT, sebuah chatbot berbasis kecerdasan buatan (AI) yang kini mampu mendiagnosa kondisi kesehatan dengan akurasi tinggi. Selain itu, ChatGPT 3 bahkan mampu menyelesaikan ujian USMLE (United States Medical Licensing Examination), sebuah ujian yang harus dilalui para calon dokter di Amerika Serikat.

Dilansir dari detikcom, riset terbaru di Amerika Serikat yang melibatkan 2.000 orang dewasa menunjukkan bahwa ChatGPT mampu memberikan diagnosa akurat dalam banyak kasus medis. 

Riset ini melibatkan berbagai skenario medis yang umum, dimana ChatGPT diminta untuk menganalisis gejala yang diberikan dan memberikan diagnosa yang mungkin sesuai. Hasilnya menunjukkan bahwa ChatGPT memiliki tingkat akurasi yang mengesankan dalam memberikan diagnosa awal dengan tingkat keakuratan 84% sebanding dengan diagnosa profesional medis.

Selain itu, pencapaian ChatGPT 3 dalam menyelesaikan USMLE semakin memperkuat klaim bahwa AI bisa menjadi alat yang efektif dalam bidang kesehatan. USMLE merupakan ujian bagi para calon dokter yang sangat ketat dan komprehensif dengan menilai pengetahuan dan keterampilan klinis pesertanya. Seseorang yang ingin berpraktik kedokteran di Amerika Serikat setidaknya harus lulus dari ujian ini sebagai prasyarat. 

Fakta bahwa ChatGPT 3 mampu menyelesaikan ujian ini menunjukkan bahwa chatbot memiliki pemahaman yang mendalam terkait ilmu kedokteran, tidak hanya mencakup diagnosa saja tetapi juga pengetahuan terkait perawatan dan penanganan medis yang kompleks

Penggunaan chatbot untuk konsultasi kesehatan menyajikan berbagai manfaat. Pertama, memberikan kemudahan kapan saja kepada pasien, yaitu 24/7. Kedua, chatbot dinilai dapat mengurangi beban kinerja tenaga medis dalam memberikan informasi awal sebelum pasien bertemu dengan dokter. Ketiga, melihat kemampuannya yang terus berkembang, chatbot dapat menjadi alat bantu yang efektif sebagai pendiagsosis awal dan manajemen kesehatan, terutama bagi daerah yang memiliki akses terbatas ke tenaga medis profesional.

Walaupun memiliki potensi besar, penggunaan chatbot dalam bidang kesehatan tetap perlu pengawasan dan regulasi yang ketat. Diagnosa yang diberikan oleh chatbot seharusnya tetap tidak bisa menggantikan konsultasi langsung pasien dengan dokter, melainkan menjadi upaya awal sebelum pasien mendapatkan penanganan lebih lanjut. 

Keamanan data dan privasi juga tidak luput menjadi isu penting yang harus diatasi, demi memastikan bahwa informasi kesehatan pasien dilindungi dengan baik.

Melihat kemajuan teknologi yang kian berkembang, bukanlah hal yang mustahil bahwa di masa depan chatbot menjadi bagian integral dari sistem kesehatan. Penelitian dan pengembangan lebih lanjut akan terus dibutuhkan untuk memastikan bahwa teknologi ini bisa digunakan secara efektif dan aman. 

Namun, dari hasil riset yang telah ada, kita bisa optimis bahwa chatbot seperti ChatGPT akan memainkan peran penting dalam transformasi layanan kesehatan di masa depan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun