Mohon tunggu...
alianuri 2104
alianuri 2104 Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Nama saya Alia Nuri Yanto Saya kuliah di Universitas Muhammadiyah Jakarta, di program studi ilmu komunikasi, saya menyukai dunia buku,musik,dan sosial media terutama twitter

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Gen-Z vs Strawberry Generation: Stereotip atau Realitas?

27 Januari 2025   21:08 Diperbarui: 27 Januari 2025   21:08 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : Pinterest

Dalam beberapa tahun terakhir, istilah "Strawberry Generation" mulai sering digunakan untuk menggambarkan perilaku generasi muda, khususnya Gen Z. Istilah ini merujuk pada pandangan bahwa generasi ini dianggap rapuh, mudah terpengaruh, dan tak tahan terhadap tekanan hidup, layaknya buah stroberi yang mudah hancur. Namun, apakah stereotip ini mencerminkan realitas atau hanya sebuah generalisasi semata?

Definisi Gen Z dan Strawberry Generation

Gen Z adalah generasi yang lahir antara 1997 hingga 2012. Mereka tumbuh dalam era teknologi yang berkembang pesat, dengan akses informasi yang sangat mudah melalui internet dan media sosial. Sementara itu, "Strawberry Generation" adalah istilah yang populer di Taiwan, digunakan untuk menggambarkan pemuda yang dilihat sebagai kurang tangguh karena kemudahan hidup yang mereka nikmati.

Stereotip atau Realitas?

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa Gen Z memang menghadapi tantangan mental yang lebih besar dibandingkan generasi sebelumnya. Sebagai contoh, studi yang diterbitkan oleh American Psychological Association (2022) menemukan bahwa generasi ini lebih cenderung mengalami kecemasan dan stres. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh faktor-faktor seperti ketidakpastian ekonomi dan tekanan dari media sosial.

Namun, ada pula sisi lain yang menunjukkan bahwa Gen Z justru lebih kritis terhadap ketidakadilan sosial dan lebih peduli dengan isu-isu lingkungan. Menurut jurnal Youth & Society (2021), Gen Z menunjukkan tingkat kesadaran sosial yang tinggi dan berani menuntut perubahan. Mereka juga dikenal dengan sifat adaptif mereka terhadap teknologi dan kemampuan multitasking yang lebih baik.

Kesimpulan

Penyebutan "Strawberry Generation" terhadap Gen Z lebih banyak berkaitan dengan persepsi negatif daripada kenyataan yang sebenarnya. Meskipun tantangan mental dan emosional lebih terasa, Gen Z juga menunjukkan banyak potensi positif dalam hal kesadaran sosial dan adaptasi terhadap perubahan. Oleh karena itu, penting untuk tidak menggeneralisasi dan mengakui bahwa setiap generasi memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun