Mohon tunggu...
alianuri 2104
alianuri 2104 Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Nama saya Alia Nuri Yanto Saya kuliah di Universitas Muhammadiyah Jakarta, di program studi ilmu komunikasi, saya menyukai dunia buku,musik,dan sosial media terutama twitter

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Prasasti di Museum Nasional: Warisan Abadi untuk Generasi Mendatang

29 November 2024   20:36 Diperbarui: 29 November 2024   20:36 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siwa Mahadewa dalam prasasti ini diidentifikasi sebagai manifestasi Siwa dalam aspek tertingginya, yakni sebagai pencipta, pemelihara, dan pelebur alam semesta. Prasasti ini biasanya ditemukan di situs-situs candi yang didedikasikan untuk pemujaan Dewa Siwa.

Prasasti Siwa Mahadewa adalah peninggalan penting yang menegaskan peran Dewa Siwa sebagai dewa tertinggi dalam kepercayaan Hindu di Indonesia pada masa kerajaan-kerajaan kuno seperti Mataram Kuno, Majapahit, atau Singhasari.

Secara historis, prasasti ini tidak hanya berfungsi sebagai simbol keagamaan, tetapi juga politik. Penguasa pada masa itu sering mengasosiasikan dirinya dengan Siwa Mahadewa untuk menunjukkan bahwa kekuasaannya adalah bagian dari kehendak ilahi. Prasasti ini memberikan legitimasi kepada raja sebagai perwakilan Siwa di dunia, memperkuat posisi mereka di mata rakyat.

Prasasti Siwa Mahadewa memiliki nilai historis dan spiritual yang tinggi, memberikan wawasan tentang bagaimana kepercayaan Hindu membentuk budaya, seni, dan pemerintahan di Nusantara. Saat ini, prasasti semacam ini dapat ditemukan di museum-museum besar seperti Museum Nasional Indonesia, yang berfungsi sebagai saksi bisu perjalanan panjang sejarah peradaban Hindu di Indonesia.

2.Mengenali Topeng sebagai simbol Upacara adat Indonesia

a.Topeng Barong Landung asal Bali

Barong bali berasal sebagai perkembangan dari barong ponorogo atau Reog, yang oleh raja Airlangga dibawa saat mengungsi ke pulau Bali untuk menyelamatkan diri. Selain Barong Ponorogo, Airlangga juga membawa bentuk-bentuk seni sastra, aksara jawa, serta ritual keagamaan. Topeng Barong Landung adalah salah satu bentuk seni pertunjukan tradisional Bali yang unik dan memiliki nilai historis serta simbolis yang mendalam. Barong Landung berbeda dari Barong pada umumnya, karena berwujud sepasang patung besar yang menyerupai manusia dan memiliki bentuk yang menyerupai boneka raksasa. Barong Landung ini mewakili dua sosok utama, yaitu Jero Gede (Barong laki-laki) dan Jero Luh (Barong perempuan), Jero Gede: Digambarkan sebagai sosok laki-laki berkulit gelap dengan wajah besar dan ekspresi tegas, melambangkan kekuatan dan perlindungan.

Jero Luh: Berwajah putih atau terang dengan ekspresi halus, mewakili keindahan, kelembutan, dan kesuburan.

Kisah ini menggambarkan hubungan harmonis antara Bali dan Tiongkok pada masa lalu. Pertunjukan Barong Landung menjadi wujud penghormatan terhadap sejarah tersebut sekaligus menjadi simbol persatuan dan keseimbangan.

Topeng Barong Landung melambangkan keseimbangan dualitas dalam kehidupan, yaitu antara kekuatan maskulin dan feminin, gelap dan terang, serta kebaikan dan kejahatan. Pertunjukan ini biasanya dilakukan untuk mengusir roh jahat dan melindungi desa dari gangguan spiritual.

b.Topeng Batak Simalungun asal Sumatera Utara

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun