Terletak di Jalan Medan Merdeka Barat No. 12, Jakarta Pusat, museum ini menjadi destinasi edukatif yang penting. Meskipun pernah mengalami insiden kebakaran, museum ini tetap menjadi simbol pelestarian warisan budaya.
Pada masa pemerintahan Inggris tahun (1811-1816), Direktur dari Bataviaaschsch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen, Sir Thomas Stamford Raffles memerintah pembangunan gedung baru yang terletak di Jalan Majapahit No. 3 Gedung ini digunakan sebagai museum dan ruang pertemuan untuk Literary Society (Societeit de harmonie).
Lokasi gedung ini sekarang menjadi bagian dari kompleks sekretariat negara.
Pada tahun 1862, setelah koleksi memenuhi museum di Jalan Majapahit, Pemerintah Hindia-Belanda mendirikan gedung yang hingga kini masih ditempati. Gedung Museum ini dibuka untuk umum pada tahun 1868.
Pada tanggal 17 September 1962, Setelah Indonesia merdeka, Lembaga Kebudayaan Indonesia (LKI) menyerahkan museum tersebut pada Pemerintah Republik Indonesia
Sejak itu pengelolaan museum dilakukan oleh Direktorat Jendral Kebudayaan, dibawah Kementrian dan Kebudayaan. Mulai tahun 2005, Museum Nasional berada di bawah pengelolaan kementrian Kebudayaan dan Pariwisata sehubungan dengan dipindahnya Direktorat Jenderal Kebudayaan Lingkungan budaya tersebut.
Sebagai museum terbesar dan tertua di Indonesia, Museum Nasional memiliki koleksi yang sangat kaya. Terdapat lebih dari 140.000 artefak yang mencakup sejarah, prasejarah, arkeologi, numismatik, keramik, hingga etnografi. Museum Nasional adalah simbol identitas bangsa Indonesia, yang tidak hanya menampilkan sejarah panjang Nusantara tetapi juga merangkul keberagaman budaya. Museum ini menjadi tempat belajar, penelitian, dan refleksi terhadap perjalanan peradaban Indonesia. Museum ini menjadi jendela bagi masyarakat untuk memahami kekayaan budaya dan sejarah Nusantara.
Museum Nasional Indonesia memiliki berbagai ruangan yang dirancang untuk menampilkan koleksi bersejarah yang mencakup berbagai aspek kebudayaan dan sejarah Indonesia. Beberapa ruangan utama di dalam museum ini antara lain:
I.Ruang Prasejarah: Menampilkan koleksi yang berkaitan dengan masa prasejarah Indonesia, seperti alat-alat batu, fosil-fosil, dan temuan-temuan yang memberikan gambaran tentang kehidupan manusia purba di Nusantara.
II.Ruang Etnografi: Memperlihatkan keberagaman budaya dan suku bangsa di Indonesia, dengan berbagai pakaian adat, alat musik tradisional, dan barang-barang kebudayaan yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.
III.Ruang Arkeologi: Menyimpan koleksi prasasti, relief, patung, dan benda-benda lain yang berkaitan dengan peradaban kuno di Indonesia, seperti kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha dan Islam.