Ijinkan hamba mendamba menjadi pantatmu Tuan Presiden
agar hamba bisa merasakan kerja tanganmu saat membersihkan kotoran
agar hamba bisa pula mencicipi makanan-makanan yang kau telan
Ijinkan hamba mendamba menjadi pantatmu Tuan Prsiden
agar hamba bisa tahu bagaimana empuk enaknya sofa-sofa istana negara
empuk jok kulit mobil dinas yang mewah mengkilap
dan empuk kursi-kursi rapat kerja dengan para menteri
Ijinkan hamba mendamba menjadi pantatmu Tuan Presiden
meski setiap pidato kenegaraan tak diliput kamera dan luput dari banyak mata
yang penting hamba bisa merasakan ikut denganmu berpergian
melihat macam rupa keberhasilan negara orang
menyaksikan kemajuan jaman negeri-negeri seberang
Ijinkan hamba mendamba menjadi pantatmu Tuan Presiden
agar hamba yang pertama kali tahu
kalau masih saja banyak yang salah paham pada nama besar tuan
agar hamba yang pertama kali berduka
saat kau cemas dan iba terhadap saudara kita yang melarat dan tertimpa bencana
agar hamba bisa ikut menabur bunga dan menyaksikan pengibaran bendera pusaka
dan agar hamba bisa berdekatan dengan Tuhan
karena semua orang di negeri kita tahu kalau Tuan Presiden adalah orang suci
yang bekerja keras mengurus masyarakat seperti para nabi
yang menegakkan keadilan dan kejujuran seperti para rasul
yang tak pernah berkompromi sedikitpun dengan kecurangan dan ketidakadilan
(Yogyakarta, 21 Maret 2010 1:38 PM)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H