Mohon tunggu...
Jhon Qudsi
Jhon Qudsi Mohon Tunggu... Penulis - Pegiat Media Sosial

Eksistensi suatu peradaban di bentuk oleh tulisan yang melahirkan berbagai karya i buku

Selanjutnya

Tutup

Surabaya

Mahasiswa KKN UNZAH Genggong Sebarkan Moderasi Beragama di Desa Condong

28 Januari 2025   20:56 Diperbarui: 28 Januari 2025   22:29 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri KKN UNZAH GENGGONG di Desa Condong 

Probolinggo - Sebuah upaya membumikan Islam yang ramah dan moderat tengah berlangsung di Desa Condong, Kecamatan Gading. Sepuluh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Islam Zainul Hasan (UNZAH) Genggong memilih Musholla Nurul Islam dan Pondok Pesantren Qolbul Qur'an sebagai ladang pengabdian mereka.

Bukan tanpa alasan, kehadiran mereka di pesantren ini membawa misi besar: menanamkan nilai-nilai moderasi beragama berbasis Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) di tengah masyarakat dan lingkungan pesantren.

Dipimpin oleh Della Balqis, mahasiswi Ekonomi Syariah yang bertindak sebagai ketua, tim KKN ini terdiri atas mahasiswa dari berbagai jurusan dengan peran masing-masing. Ada Najmah Syakiratun Ni’am dari Tadris Bahasa Inggris yang membidangi program keagamaan dan ubudiyah, Qomariya Dewi dari Pendidikan Agama Islam (PAI) sebagai bendahara, Izza Qurrotu A’yun (PAI) sebagai wakil ketua, dan Siti Khoirunnisa' dari Manajemen Pendidikan Islam (MPI) yang bertindak sebagai sekretaris. Siti Mutmainnah dari Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) mengurusi perlengkapan, Qori Amelia (PAI) menangani bidang publikasi dan dokumentasi, Siti Fatimah dari Tadris Bahasa Indonesia (TBID) bertugas sebagai humas, serta Wahyuni Citra dari Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) yang mengurusi keamanan. Maria Ulfa dari Tadris Ilmu Pendidikan Sosial (TIPS) juga turut serta sebagai kebersihan.

Pesantren Baru, Tantangan Besar

Pemilihan Pondok Pesantren Qolbul Qur’an sebagai pusat kegiatan KKN bukan tanpa pertimbangan matang. Selain mendapat rekomendasi langsung dari Rektor UNZAH, Dr. Abdul Aziz Wahab, BA. M.Ag. 

“Kami ingin membantu mengenalkan pesantren ini lebih luas serta berkontribusi dalam pengembangan dan kemajuannya,” ungkap Della Balqis, Selasa (28/1), saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp.

Namun, perjalanan mereka tidak serta-merta berjalan mulus. Siti Mutmainnah menuturkan, adaptasi dengan jadwal pesantren yang padat menjadi tantangan tersendiri.

“Di sini, kegiatan pesantren sangat dinamis. Kami harus bisa menyesuaikan diri dengan jadwal santri yang padat, mulai dari kajian, mengaji, hingga kegiatan harian lainnya,” katanya.

Meskipun begitu, semangat mereka tak luntur. Untuk mempermudah program, mereka terlebih dahulu melakukan survei lapangan dan pemetaan aset desa. Tak hanya itu, mahasiswa juga melakukan pendekatan dengan tokoh masyarakat dan pengasuh pesantren guna memahami kebutuhan serta budaya keagamaan di lingkungan setempat.

Program Berjalan, Respons Masyarakat Positif

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Surabaya Selengkapnya
Lihat Surabaya Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun