Probolinggo - Ada pemandangan menarik di sepanjang rute Genggong Go Green Carnival 2025, Minggu (26/1). Di tengah ribuan pesepeda yang melintasi jalur Kecamatan Krejengan, sebuah pos di Desa Patemon, tepatnya di dekat Patung Kuda, mendadak ramai diserbu peserta gowes.
Baginda Purnomo, Kepala Desa Patemon, membagikan minuman dan makanan tradisional khas desanya, seperti kue lopes, bagi para goweser. Pos sederhana itu sontak menjadi tempat istirahat sejenak yang menyegarkan di tengah rute menantang.
Baginda Purnomo menjelaskan bahwa inisiatif ini lahir dari keinginannya untuk mengenalkan kembali makanan tradisional kepada masyarakat luas. Ia menilai, di tengah maraknya gaya hidup modern, banyak orang yang melupakan pangan lokal yang kaya manfaat.
"Bersepeda itu bukan hanya soal olahraga, tapi juga soal kesehatan. Nah, makanan tradisional kita ini sebenarnya lebih sehat dibanding makanan instan atau minuman berenergi yang banyak dikonsumsi saat ini," ujarnya.
Ia mengungkapkan bahwa hidangan jajanan tradisional adalah sumber energi alami yang sejak dulu dikonsumsi oleh masyarakat pedesaan.
"Dulu, orang tua kita kerja di sawah, jalan kaki jauh, tapi tetap kuat hanya dengan makan singkong atau pisang. Artinya, makanan ini memang punya gizi yang baik. Ini yang ingin saya kenalkan kembali," tambahnya.
Aksi Kades Patemon ini awalnya membuat beberapa peserta gowes heran. Tak sedikit yang mengira pos tersebut hanya sekadar jeda sesaat, setelah melihat makanan yang disajikan, mereka langsung tertarik untuk mencoba.
Baginda Purnomo menceritakan bahwa ide ini muncul dari tradisi warga Desa Patemon yang selalu menjamu tamu dengan makanan khas pedesaan. Dalam adat setempat, setiap tamu yang datang harus disambut dengan hidangan sederhana sebagai bentuk penghormatan.
"Di desa, kalau ada tamu jauh, pasti disuguhi makanan. Nah, ribuan goweser yang datang ini kan tamu kita juga. Jadi, saya ingin menyambut mereka dengan cara khas Patemon," tuturnya.