Probolinggo - Di tengah dinamika kehidupan desa yang terus berkembang, semangat kebersamaan dan silaturahim antara dua pemerintah desa muncul sebagai bagian dari upaya untuk memperkaya pengalaman dan pengetahuan. Pada Rabu (15/1), Pemerintah Desa Kesilir, Kecamatan Wuluhan, Kabupaten Jember, melakukan studi banding ke Desa Asembagus, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo. Kunjungan ini dipimpin langsung oleh Kepala Desa Kesilir, Sucipto, yang disambut hangat oleh Kepala Desa Asembagus, Ali Ibang Fansuri, beserta jajaran pemerintahannya.
Kegiatan yang berlangsung di balai Desa Asembagus ini diawali dengan lantunan lagu Indonesia Raya, disusul dengan penampilan tarian tradisional Glipang yang dibawakan oleh siswa-siswi SDN Asembagus 1. Tarian tersebut tak hanya memamerkan keindahan gerakan, namun juga memperkenalkan kepada para tamu budaya lokal yang menjadi salah satu identitas kuat Kabupaten Probolinggo.
Tak lama setelah itu, Camat Kraksaan, Puja Kurniawan, turut memberikan sambutan hangat. Ia menyampaikan bahwa silaturahim semacam ini sangat penting untuk mempererat hubungan antara desa-desa yang ada di sekitarnya. "Semoga pertukaran informasi dan pengalaman ini bisa memperkaya setiap program dan kegiatan yang ada di kedua desa," ungkap Puja, yang berharap agar sinergi yang terjalin dapat membawa manfaat lebih bagi masyarakat masing-masing. Sebelum mengakhiri sambutannya, Camat Kraksaan juga menyampaikan doa, agar kesehatan dan kemudahan senantiasa diberikan kepada seluruh yang hadir.
Kepala Desa Asembagus, Ali Ibang Fansuri, juga memberikan sambutan yang penuh rasa syukur. Dengan penuh rasa bangga, Ali Ibang Fansuri menyatakan, "Kami sangat berterima kasih atas kedatangan rombongan dari Desa Kesilir. Semoga hubungan ini dapat membawa dampak positif bagi kedua desa, khususnya dalam pengembangan dan kesejahteraan masyarakat." Harapan tersebut disampaikan dengan tekad untuk memperkuat kerja sama antar kedua desa demi kemajuan bersama.
Salah satu topik yang menarik perhatian dalam pertemuan ini adalah berbagai program pembangunan desa yang telah berhasil dijalankan oleh masing-masing pihak. Kepala Desa Kesilir, Sucipto, memaparkan sejumlah inisiatif yang telah terbukti berhasil di desanya, mulai dari peningkatan infrastruktur, pengelolaan potensi alam, hingga pemberdayaan masyarakat. Selain itu, Sucipto juga mengungkapkan kebijakan terkait pengelolaan dana desa yang telah dilaksanakan secara transparan dan akuntabel. Dengan begitu, pelayanan kepada warga menjadi semakin optimal.
Acara ini semakin lengkap dengan penyerahan tali asih dari Kepala Desa Kesilir, Sucipto kepada Kepala Desa Asembagus, Ali Ibang Fansuri dan Camat Kraksaan, Puja Kurniawan, sebagai simbol keharmonisan dan solidaritas antar kedua desa. Penyerahan tali asih tersebut menandakan adanya ikatan emosional yang kuat, dalam mempererat hubungan dan saling belajar.
Dalam sesi berikutnya, hadir pemaparan mengenai profil Desa Asembagus, yang memperkenalkan berbagai potensi yang dimiliki, baik di sektor pertanian maupun pariwisata. Kepala Desa Asembagus mengajak semua yang hadir untuk bersama-sama menjaga kebersamaan, memperkuat kolaborasi, dan mewujudkan desa yang mandiri serta sejahtera. "Mari kita jadikan kerjasama ini sebagai modal utama untuk pembangunan yang lebih baik," ajak Ali Ibang Fansuri dengan penuh harapan.
Di penghujung acara, doa bersama mengiringi ramah tamah makan bersama yang penuh keakraban. Momen ini menjadi simbol bahwa studi banding tersebut lebih dari sekadar pertukaran ilmu dan pengalaman. Ini adalah ajang untuk mempererat tali persaudaraan antar desa, yang diwarnai dengan rasa hormat dan keinginan yang kuat untuk terus berkembang bersama, dalam semangat gotong royong menuju masa depan yang lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H