Mohon tunggu...
Jhon Qudsi
Jhon Qudsi Mohon Tunggu... Penulis - Pegiat Media Sosial

Eksistensi suatu peradaban di bentuk oleh tulisan yang melahirkan berbagai karya i buku

Selanjutnya

Tutup

Surabaya

Mahasiswa Probolinggo Bergerak! Desak DPRD Atasi Krisis Pupuk dan Kenaikan PPN

29 Desember 2024   18:35 Diperbarui: 30 Desember 2024   06:30 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri (suasana para demonstran di gedung DPRD Kabupaten Probolinggo)

Probolinggo - Ratusan mahasiswa dari Aliansi BEM Seluruh Probolinggo Raya (BEM PRO) bersama organisasi PMII, HMI, dan GMI turun ke jalan pada Minggu (29/12). Aksi unjuk rasa yang berlangsung di kantor DPRD Kabupaten Probolinggo ini mengangkat isu kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 12% dan kelangkaan pupuk. Dua isu tersebut dianggap sangat meresahkan masyarakat, terutama petani.

Para demonstran memulai aksi dari Lapangan Pajarakan menuju Gedung DPRD Kabupaten Probolinggo. Sepanjang perjalanan, mereka menyerukan tuntutan agar pemerintah segera mengambil langkah nyata.

Aksi yang berlangsung sejak pagi itu memanas saat mahasiswa meminta masuk ke Gedung DPRD untuk berdialog langsung. Meski sempat terjadi negosiasi begitu alot, akhirnya para demonstran berhasil audensi di dalam pintu gerbang kantor ditemui sejumlah anggota dewan dari berbagai fraksi, seperti Lukman Hakim, S.H., M.Hum dan Muchlis, S.Pd (PKB), Deni Ilhami, S.H., dan M. Basyir Nawawi, M.Pd. (Gerindra), Hj. UMIL SULISTYONINGSIH, S.Ag. dan H. SAIFUL BAHRI, S.H (PPP), dan Hj. Sumarni Rasit, S.E. (Nasdem).

SERUAN MAHASISWA UNTUK KEADILAN

Dalam mediasi yang dipimpin oleh Abdul Rozak, S.Kom., selaku koordinator aksi, mahasiswa menyampaikan kritik tajam terhadap alokasi anggaran daerah. Ia menyoroti belanja pegawai dan barang yang dinilai jauh melampaui batas maksimal 40% sesuai peraturan, mencapai 70%.

“Ini adalah pelanggaran aturan. Sementara rakyat kecil diminta mematuhi hukum, DPRD malah melanggarnya. Belanja modal untuk rakyat sangat minim, padahal itu yang seharusnya jadi prioritas,” tegas Rozak.

Rozak juga mengkritisi kenaikan BBM yang memicu efek domino terhadap harga barang pokok dan melemahkan daya beli masyarakat. Ia menuding ada permainan oknum dalam distribusi pupuk yang menyebabkan kelangkaan di kalangan petani.

“Kami beri waktu seminggu bagi DPRD untuk membentuk tim khusus yang serius menangani isu ini. Kalau tidak ada tindakan konkret, kami akan datang lagi dengan massa yang lebih besar,” ancamnya.

Akhirnya, para demonstran menyodorkan pakta integritas yang ditandatangani oleh perwakilan seluruh dewan, kecuali dari PDI-P yang tidak hadir.

RESPON DPRD: JANJI TINDAKAN LANJUT

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Surabaya Selengkapnya
Lihat Surabaya Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun