Jember - Gesyha Ayundya Zilania, Ketua Forum Anak Desa Kesilir, Kecamatan Wuluhan, berbicara mengenai pentingnya menciptakan ruang aman bagi anak-anak di desanya. Ia menjelaskan bahwa Forum Anak Kesilir menjadi jembatan bagi anak-anak untuk menyampaikan keluh kesah mereka, terutama terkait masalah sosial dan pendidikan.
"Forum Anak Kesilir ini adalah organisasi yang mendukung anak-anak untuk menjadi pelopor dan pelapor. Jika mereka mengalami masalah, mereka bisa bercerita kepada kami," ujar Gesyha pada Rabu (30/10/2024). Ia menambahkan bahwa forum tersebut hadir untuk membantu anak-anak dalam menghadapi berbagai tantangan di lingkungan mereka.
Beragam kegiatan dilakukan oleh Forum Anak Kesilir, mulai dari tadarus bersama, seni tari, hingga pembuatan karya seni secara kolektif. Namun, yang paling diminati adalah kegiatan sosialisasi dan olahraga. "Kami sering mengadakan sosialisasi, baik terkait olahraga maupun isu-isu sosial seperti bullying dan kekerasan berbasis gender. Bahkan, pekan lalu kami baru saja menggelar empat kali pertemuan berturut-turut terkait kekerasan berbasis gender," ungkap Gesyha.
Forum ini tidak hanya menjadi tempat berkumpul, tetapi juga telah menorehkan berbagai prestasi. Pada tahun 2022, mereka meraih juara dalam lomba cerdas cermat di Taman Botani, Jember, yang diadakan dalam rangka Hari Anak. Tak berhenti di situ, pada tahun 2023, Forum Anak Kesilir dinobatkan sebagai Forum Anak Teraktif di Kabupaten Jember. Mengenai seni tari, meski belum mengikuti lomba, forum ini telah lima kali menampilkan tarian dengan tema-tema edukatif seperti kesetaraan gender dan bullying.
Shinta Salsabilatul Rizky, anggota forum, menuturkan bahwa Forum Anak Kesilir terdiri dari 35 anggota yang berasal dari jenjang pendidikan SD, SMP, hingga SMA. "Harapan kami, ke depan anak-anak di Desa Kesilir dapat hidup tanpa kekerasan dan bullying. Jika mereka menghadapi masalah, kami berharap mereka bisa mengungkapkannya kepada kami," ujarnya.
Shinta juga mengungkapkan rencana forum untuk melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah formal dan nonformal tahun depan, terutama mengenai isu kesetaraan gender. "Kekerasan berbasis gender harus terus diatasi. Anak-anak, baik laki-laki maupun perempuan, memiliki kualitas dan kapabilitas yang setara," tegasnya. Ia juga memberikan pesan kepada perempuan di Desa Kesilir, "Jangan takut untuk berbicara dan mengungkapkan masalah apa pun yang dihadapi."
Dengan semangat kolektif, Forum Anak Kesilir berkomitmen menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi anak-anak agar dapat tumbuh dengan terlindungi dan berdaya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H