Mohon tunggu...
Jhon Qudsi
Jhon Qudsi Mohon Tunggu... Penulis - Pegiat Media Sosial

Eksistensi suatu peradaban di bentuk oleh tulisan yang melahirkan berbagai karya i buku

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Filosofis dan Teori Kentut

9 Oktober 2024   22:56 Diperbarui: 10 Oktober 2024   01:51 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar dokpri 

Kentut yang tidak tepat waktu bisa menimbulkan keributan, bahkan membuat orang lain merasa tidak nyaman. Kentut, dengan segala kesederhanaannya, mengajarkan pentingnya moralitas dalam kehidupan sehari-hari.

Kentut dan Kekuasaan: Sebuah Dialektika Unik

Hubungan antara kentut dan kekuasaan adalah dialektika yang menarik. Dalam kehidupan, kekuasaan mungkin memiliki kekuatan besar, tetapi apa artinya kekuasaan tanpa kemampuan untuk kentut? Kentut lebih tinggi dari kekuasaan karena ia adalah bentuk kejujuran tubuh yang tidak bisa disangkal. 

Jika seorang raja tidak bisa kentut, maka ia kehilangan bagian paling fundamental dari kemanusiaannya. Maka, tidak heran jika kita menyebut bahwa "kentut lebih tinggi daripada kekuasaan," karena ia mewakili kebebasan mutlak yang tidak bisa dikontrol oleh siapa pun.

Sebuah Riset Kentut dan Masa Depan Kentutnisme

Pada akhirnya, kentut bukan hanya udara yang lewat, tetapi sebuah fenomena sosial, budaya, bahkan spiritual. Dalam dunia yang sering kali terjebak pada hal-hal besar, kita melupakan pentingnya hal-hal kecil seperti kentut yang bisa mengguncang tatanan. 

Maka, riset tentang kentut perlu dilakukan secara lebih mendalam, mulai dari dampak sosial, moralitas, hingga kekuasaan kentut. Dengan pengawasan yang tepat, kita bisa menciptakan sebuah masyarakat yang lebih memahami, lebih toleran, dan tentu saja, lebih sadar akan makna sejati dari kentut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun