Probolinggo - Dalam rangka memperkuat penanganan stunting di wilayah Kecamatan Paiton, rapat koordinasi digelar di kantor Kecamatan Paiton pada Senin (07/10/2024), melibatkan berbagai pihak terkait. Hadir dalam pertemuan tersebut Camat Paiton, Iman Safi'i; Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat, Rara; Pendamping Desa Kecamatan Paiton, Imania; dan Kepala Seksi Kesejahteraan Rakyat Kecamatan Paiton, Robert. Rapat ini juga dihadiri oleh Kader Pembangunan Manusia (KPM) dan pendamping desa setempat.
Rara, selaku Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat, menjelaskan bahwa tujuan utama dari kegiatan ini adalah memperbaiki data laporan konvergensi stunting untuk triwulan ketiga yang mencakup bulan Juli, Agustus, dan September 2024. "Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan bahwa laporan data yang dihasilkan oleh para kader pembangunan manusia dan pendamping desa adalah data yang valid dan akurat, sehingga intervensi program di tingkat desa dapat tepat sasaran,"Â ujar Rara.
Lebih lanjut, ia menambahkan beberapa poin penting yang menjadi fokus rapat. Pertama, pentingnya semangat para kader dalam memetakan sasaran di masing-masing dusun. Pemetaan tersebut mencakup jumlah penduduk dan layanan kesehatan yang tersedia di posyandu serta polindes. Kedua, pentingnya pendataan yang akurat meliputi data remaja putri, calon pengantin, ibu hamil, balita, serta keluarga yang berpotensi mengalami stunting. Terakhir, pelaporan yang disampaikan kader harus berdasarkan data yang benar-benar valid dan riil, sehingga dapat dipertanggungjawabkan di setiap jenjang pemerintahan, mulai dari desa hingga kecamatan dan kabupaten.
Camat Paiton, Iman Safi'i, juga menekankan pentingnya sinergi antara para kader pembangunan manusia dengan petugas kesehatan di desa, seperti bidan desa, untuk memastikan bahwa data yang dihasilkan benar-benar akurat. "Data ini sangat penting untuk penentuan kebijakan dan program. Jika data salah, maka sasaran intervensi pun akan salah, begitu juga dengan perencanaan anggaran,"Â tegasnya.
Ia juga menyoroti pentingnya sinkronisasi antara data yang dikumpulkan oleh kader pembangunan manusia dan data yang dihasilkan oleh tenaga kesehatan di desa. "Sinergi ini harus terus dibangun agar tidak ada perbedaan data antara laporan stunting dari bidan desa dan kader. Harapan kami, dengan adanya koordinasi yang baik, angka stunting di Kecamatan Paiton bisa ditekan," lanjut Imam.
Ke depan, pihak Pemerintah Kecamatan Paiton berencana mengundang perwakilan dari tenaga kesehatan, kader pembangunan manusia, serta pendamping desa untuk menyusun format laporan yang lebih terintegrasi, sehingga dapat mendukung program-program penurunan stunting secara efektif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H