Mohon tunggu...
Jhon Qudsi
Jhon Qudsi Mohon Tunggu... Penulis - Pegiat Media Sosial

Eksistensi suatu peradaban di bentuk oleh tulisan yang melahirkan berbagai karya i buku

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengenal Lebih Dekat Najmah Syakiratun Niam: Santriwati Berprestasi dari Pondok Pesantren Ainul Hasan Wonorejo Maron

24 September 2024   14:34 Diperbarui: 24 September 2024   14:57 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 sumber gambar dokpri 

Probolinggo - Najmah Syakiratun Ni'am, seorang santriwati yang tengah menimba ilmu di Pondok Pesantren Ainul Hasan Wonorejo Maron, Probolinggo, merupakan salah satu contoh inspiratif bagi generasi muda. Tak hanya aktif sebagai mahasiswi Fakultas Tadris Umum, Program Studi Tadris Bahasa Inggris Semester lima di Universitas Islam Zainul Hasan Genggong, ia juga telah menorehkan berbagai prestasi gemilang di kancah nasional maupun internasional.

Kisah perjalanan Najmah sebagai santriwati dimulai setelah ia menyelesaikan pendidikan di bangku Sekolah Dasar. "Awal mula saya ke pesantren itu karena diajak oleh paman saya, yang kebetulan mengajar di Pondok Pesantren Ainul Hasan Wonorejo Maron," ungkapnya saat ditemui pada Selasa (24/09/2024). Keputusan untuk melanjutkan pendidikan di pesantren ternyata menjadi titik balik penting dalam hidupnya. Setelah lulus SD, Najmah langsung meninggalkan kampung halamannya di Bogor menuju Probolinggo, dan sejak saat itu ia menetap di pondok hingga sekarang, menjalani kehidupan penuh kedisiplinan sebagai santriwati.

Ia aktif dalam berbagai kompetisi. Salah satu pencapaian luar biasa yang pernah diraihnya adalah dalam ajang Online International Competition di Turki. Dalam lomba tersebut, ia mempersembahkan inovasi unik berupa minuman herbal dari daun salam yang dirancang khusus untuk penderita asam urat. Karya inovatif ini mengantarkannya meraih juara 3, sebuah pencapaian yang patut dibanggakan. "Alhamdulillah, saya mendapat juara 3 dan diberi penghargaan berupa bronze Medal," kenangnya penuh kebanggaan.

Tak hanya itu, Najmah juga berprestasi di ajang Musabaqah Syarhil Qur'an yang diselenggarakan oleh Universitas Islam Tribakti Lirboyo, Kediri. Bersama dua rekannya, mereka berhasil meraih juara 3 dalam kompetisi yang diikuti oleh peserta dari berbagai universitas, baik swasta maupun negeri. "Persaingan sangat ketat, bahkan ada peserta dari universitas negeri seperti IAIN Kediri," jelas Najmah. Meski sempat merasa gugup karena menjadi tim terakhir yang tampil, ia tetap mampu memberikan performa terbaik bersama timnya.

Prestasi internasional lainnya datang saat ia mengikuti kompetisi yang diadakan oleh Universitas Muhammadiyah Malang. Dalam ajang ini, Najmah berkompetisi dengan tim-tim dari berbagai negara dan berhasil meraih medali perak (silver medal). Dalam kompetisi tersebut, Najmah mempersembahkan inovasi berupa obat kumur berbahan dasar kemangi. "Dari 44 tim yang ikut serta, alhamdulillah saya bisa meraih juara 2," ujarnya dengan rasa syukur yang mendalam.

Namun, di balik berbagai prestasi yang telah diraihnya, Najmah mengakui bahwa tantangan terbesar yang dihadapinya adalah rasa grogi dan kurang percaya diri, terutama saat harus bersaing dengan peserta dari universitas-universitas besar. Meski begitu, semangat pantang menyerah yang ia miliki selalu mendorongnya untuk memberikan yang terbaik. "Kadang minder juga melihat peserta lain yang dari kampus besar, tapi saya berusaha untuk tidak patah semangat," ungkap Najmah.

Sebagai santriwati yang berprestasi, Najmah tak lupa memberikan pesan motivasi kepada generasi santriwati yang lebih muda. "Harapan saya kepada adik-adik santriwati, tetap semangat belajar dan berkarya. Kesuksesan ada di tangan kita sendiri, dan cita-cita itu harus dicapai setinggi langit," tegasnya. Dengan semangat dan kerja keras yang terus ditunjukkan, Najmah Syakiratun Ni'am telah membuktikan bahwa santriwati bisa berprestasi tidak hanya di bidang agama, tetapi juga di dunia akademik dan inovasi, baik di tingkat nasional maupun internasional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun