Mohon tunggu...
Jhon Qudsi
Jhon Qudsi Mohon Tunggu... Penulis - Pegiat Media Sosial

Eksistensi suatu peradaban di bentuk oleh tulisan yang melahirkan berbagai karya i buku

Selanjutnya

Tutup

Palembang

Petik Laut Paiton 2024 Mengguncang Antusiasme Warga

23 Juni 2024   00:16 Diperbarui: 23 Juni 2024   00:27 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dusun Pesisir, Desa Sumberanyar, Kecamatan Paiton, kembali menggelar acara petik laut pada hari Sabtu (22/06/2024). Hal ini merupakan suatu bentuk tradisi maritim yang unik dan sarat makna. Kegiatan ini melibatkan seluruh elemen masyarakat, khususnya para nelayan. Mereka semua berkumpul untuk bersama-sama merayakan sedekah laut yang telah menjadi sumber penghidupan utama.

Persiapan acara dimulai beberapa hari sebelumnya, dengan warga bekerja sama untuk menghias perahu-perahu yang akan digunakan dalam arak-arakan ke tengah laut untuk melepaskan bitek (perahu kecil) yang mengangkut berupa kepala sapi dan beraneka peralatan dapur serta jajanan tradisional sebagai simbol rasa syukur.

 dokpri 
 dokpri 

Ahmad Hasyim Ashari, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Probolinggo, menyampaikan apresiasinya terhadap acara petik laut yang digelar di Dusun Pesisir, Desa Sumberanyar, Kecamatan Paiton. "Kesan saya luar biasa. Saya salut dan bangga di acara ini. Ini merupakan kolaborasi dari keberadaan desa, kecamatan, serta dukungan dari Pak Seprianto dan dinas terkait seperti Dinas Koperasi dan UKM, serta Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur. Petik laut ini adalah budaya dari nenek moyang kita yang bisa disebut juga selamatan desa atau tasyakuran desa," ujar Hasyim.

Hasyim menjelaskan bahwa acara petik laut bertujuan untuk masyarakat pesisir yang mayoritas bermata pencaharian di laut. "Mereka pertama-tama bersyukur atas semua nikmat yang diberikan, atas keselamatan selama ini, dan berdoa agar ke depan selalu selamat dan rezekinya lancar. Ini adalah harapan dari masyarakat kita," jelasnya.

Untuk meningkatkan perekonomian sekitar, acara ini melibatkan banyak UMKM yang berpartisipasi. "Ini selain sebagai kegiatan budaya, juga memacu perputaran ekonomi lokal. Selain itu, ada hiburan tradisional seperti ludruk yang dinanti oleh masyarakat. Hiburan ini biasanya berlangsung lebih dari satu malam, karena ceritanya bersambung," tambah Hasyim.

Mengenai dukungan dari pihak kabupaten, Hasyim menjelaskan bahwa acara petik laut adalah ranah desa dan kecamatan. "Kabupaten mendukung dengan memfasilitasi dinas terkait seperti pariwisata dan DKUPP untuk berkontribusi. Saya hadir secara pribadi untuk memberikan support dan dorongan kepada masyarakat serta pendukung acara ini," jelasnya.

Di bidang pengelolaan produk perikanan, Hasyim mengungkapkan bahwa dirinya memiliki gagasan untuk memberikan pelatihan agar hasil tangkapan tidak mudah busuk. "Pelatihan pengolahan produk ikan menjadi bahan jadi. Contohnya, di Deringu banyak warga yang berjualan ikan asap. Ikan yang tidak terjual, diolah menjadi abon ikan laut," terangnya.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Tempat Pelelangan Ikan Paiton, Bahrul Ulum Al Alam, S.Pi, memaparkan tentang pelaksanaan acara petik laut tahun ini. "Hari ini adalah puncak dari acara petik laut. Petik laut di Sumberanyar tahun ini merupakan yang terbesar di Kabupaten Probolinggo, melibatkan tiga kecamatan: Paiton, Kraksaan, dan Sumberlele, yang diwakili oleh nelayan dari Gili. Kesan saya cukup bagus meskipun ada beberapa kendala non teknis, tapi Alhamdulillah berjalan lancar. Saya mengapresiasi Ketua Panitia Petik Laut yang sudah sukses menggelar acara ini. Harapan saya, acara seperti ini bisa dilakukan tiap tahun," ujarnya.

Acara petik laut ini dimulai sejak 18 Juni dan berakhir pada 22 Juni. Agenda kegiatan meliputi pameran UMKM, pasar malam, dan hiburan rakyat. Bahrul Ulum mengungkapkan bahwa sekitar 20 kapal yang bersandar di Paiton ikut berpartisipasi dalam kegiatan pelepasan perahu ke laut yang telah terlaksana pada pagi hari sekitar pukul 9.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Palembang Selengkapnya
Lihat Palembang Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun