Mohon tunggu...
Jhon Qudsi
Jhon Qudsi Mohon Tunggu... Penulis - Pegiat Media Sosial

Eksistensi suatu peradaban di bentuk oleh tulisan yang melahirkan berbagai karya i buku

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Hari Kebangkitan Nasional Merupakan Refleksi Sejarah dan Inspirasi Masa Depan

20 Mei 2024   22:37 Diperbarui: 20 Mei 2024   22:37 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar dokpri

Hari Kebangkitan Nasional diperingati setiap tanggal 20 Mei, adalah momen penting dalam sejarah Indonesia. Tanggal ini menandai berdirinya Boedi Oetomo pada tahun 1908, sebuah organisasi yang menjadi simbol kebangkitan semangat nasionalisme dan perjuangan untuk kemerdekaan Indonesia. Boedi Oetomo didirikan oleh Dr. Soetomo dan para mahasiswa School Tot Opleiding Van Inlandsche Artsen (STOVIA) di Batavia, yang kemudian menjadi titik awal kesadaran nasional dan gerakan perlawanan terhadap penjajahan.

Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

Pada masa penjajahan Belanda, bangsa Indonesia berada dalam kondisi yang tertindas dan terpecah-belah. Pendidikan dan akses informasi sangat terbatas, hanya bisa dinikmati oleh segelintir orang. Namun, para pemuda Indonesia yang memiliki kesempatan belajar mulai menyadari pentingnya persatuan dan pendidikan sebagai alat untuk mencapai kemerdekaan. Dr. Soetomo dan rekan-rekannya dari STOVIA menyadari perlunya sebuah organisasi yang dapat mengumpulkan dan menggerakkan semangat nasionalisme di kalangan pemuda.

Boedi Oetomo, yang berarti "Usaha Mulia", didirikan dengan tujuan meningkatkan pendidikan dan kesejahteraan rakyat Indonesia. Organisasi ini menjadi pelopor gerakan nasionalisme yang menekankan pentingnya pendidikan, persatuan, dan kemerdekaan. Meski Boedi Oetomo tidak secara langsung berjuang melalui aksi-aksi fisik, pengaruhnya dalam menyebarkan kesadaran dan semangat kebangsaan sangat besar. Organisasi ini menginspirasi munculnya berbagai organisasi pergerakan lainnya yang secara lebih aktif berjuang melawan penjajahan.

Relevansi di Era Modern

Seiring dengan perkembangan zaman, semangat dan nilai-nilai yang dibawa oleh Boedi Oetomo masih relevan hingga saat ini. Hari Kebangkitan Nasional tidak hanya mengingatkan kita pada sejarah perjuangan bangsa, tetapi juga menjadi refleksi untuk terus memperjuangkan kemerdekaan dalam konteks yang lebih luas. Kini, perjuangan tersebut tidak lagi melawan penjajahan fisik, melainkan melawan berbagai tantangan yang menghambat kemajuan dan kesejahteraan bangsa.

Pendidikan, yang menjadi salah satu fokus utama Boedi Oetomo, tetap menjadi kunci utama dalam menghadapi tantangan era modern. Di era globalisasi dan digital ini, akses terhadap pendidikan berkualitas harus semakin diperluas dan diperbaiki. Pemerataan pendidikan dan peningkatan kualitasnya akan menentukan masa depan Indonesia dalam menghadapi persaingan global. Semangat untuk terus belajar dan mengembangkan diri, seperti yang dicontohkan oleh para pendiri Boedi Oetomo, harus ditanamkan dalam setiap generasi muda Indonesia.

Inspirasi dan Tantangan Masa Depan

Selain pendidikan, persatuan juga menjadi nilai penting yang harus terus dijaga. Indonesia sebagai negara yang memiliki keberagaman suku, agama, dan budaya, harus mampu menjaga persatuan di tengah perbedaan. Semangat kebangsaan yang digelorakan oleh Boedi Oetomo harus menjadi inspirasi untuk terus memperkuat solidaritas dan harmoni di antara masyarakat. Tantangan seperti radikalisme, intoleransi, dan perpecahan harus dihadapi dengan semangat persatuan dan kebersamaan.

Hari Kebangkitan Nasional juga mengingatkan kita untuk tidak terlena dengan kemerdekaan yang telah diraih. Kemerdekaan bukanlah akhir dari perjuangan, melainkan awal dari upaya untuk membangun bangsa yang adil, makmur, dan sejahtera. Perjuangan melawan kemiskinan, ketidakadilan, dan korupsi harus terus dilakukan dengan semangat yang sama seperti perjuangan para pendahulu kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun