Mohon tunggu...
Jhon Qudsi
Jhon Qudsi Mohon Tunggu... Penulis - Pegiat Media Sosial

Eksistensi suatu peradaban di bentuk oleh tulisan yang melahirkan berbagai karya i buku

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Refleksi di Hari Kartini

21 April 2024   21:31 Diperbarui: 21 April 2024   21:42 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Wikipedia 

Di Hari Kartini, saya ingin merenungkan dedikasi dan semangat perjuangannya dalam memperjuangkan hak-hak perempuan dan pendidikan di Indonesia. Kartini adalah sosok inspiratif yang menantang norma-norma sosial pada zamannya untuk memperjuangkan kesetaraan gender dan akses pendidikan bagi perempuan.

Saat kita merayakan Hari Kartini, saya merasa penting untuk mengingat nilai-nilai kesetaraan, keadilan, dan hak asasi manusia yang diperjuangkan oleh Kartini. Ini adalah saat untuk merefleksikan betapa pentingnya terus mendorong kemajuan dalam pemberdayaan perempuan, memastikan bahwa setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang dan berkontribusi secara maksimal dalam masyarakat.

Namun, refleksi ini juga memanggil kita untuk mengevaluasi sejauh mana kita telah mencapai cita-cita Kartini dalam mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender di masyarakat kita saat ini. Meskipun telah ada kemajuan yang signifikan, masih banyak tantangan yang perlu diatasi, seperti kesenjangan gender, diskriminasi, dan ketidaksetaraan akses terhadap pendidikan dan kesempatan.

Oleh karena itu, di Hari Kartini, mari kita terus menginspirasi dan mendukung perjuangan untuk kesetaraan gender, menjaga semangat Kartini tetap hidup, dan berkomitmen untuk menciptakan dunia yang lebih inklusif dan adil bagi semua.

Pemikiran Kartini tetap relevan di era 2024 karena nilai-nilai yang diperjuangkannya, seperti kesetaraan gender, pendidikan, dan pembebasan perempuan dari keterbatasan sosial dan budaya, masih menjadi isu penting dalam masyarakat saat ini. Berikut adalah beberapa relevansi pemikiran Kartini di era 2024:

1. Kesetaraan Gender: Meskipun telah ada kemajuan dalam mencapai kesetaraan gender, masih ada banyak tantangan yang dihadapi perempuan di era modern ini, seperti kesenjangan gaji, akses terhadap posisi kepemimpinan, dan diskriminasi gender. Pemikiran Kartini tentang pentingnya memberdayakan perempuan dan menghapuskan ketidaksetaraan gender tetap relevan dalam upaya memastikan kesetaraan dan keadilan bagi semua.

2. Pendidikan: Kartini sangat vokal tentang pentingnya pendidikan bagi perempuan. Di era 2024, pendidikan tetap menjadi kunci untuk membebaskan perempuan dari keterbatasan dan memberi mereka kesempatan untuk berkembang secara penuh. Pemikiran Kartini tentang pentingnya pendidikan yang setara dan inklusif relevan dalam konteks memastikan bahwa setiap individu, tanpa memandang gender, memiliki akses yang sama terhadap pendidikan berkualitas.

3. Pemberdayaan Perempuan: Kartini mendorong perempuan untuk mandiri dan aktif dalam masyarakat. Di era 2024, pemberdayaan perempuan tetap menjadi agenda penting dalam upaya menciptakan masyarakat yang inklusif dan berkelanjutan. Pemikiran Kartini tentang pentingnya peran aktif perempuan dalam pembangunan sosial dan ekonomi relevan dalam mendorong partisipasi perempuan dalam berbagai bidang kehidupan.

Dengan demikian, pemikiran Kartini masih memiliki relevansi yang kuat di era 2024 dan dapat terus menjadi sumber inspirasi dalam upaya menciptakan masyarakat yang lebih adil, inklusif, dan berkelanjutan bagi semua individu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun