[caption caption="Salah satu tanda larangan membuang sampah sembarangan ke sungai, di Kelurahan Siantan Hilir Pontaianak. (deman huri)"][/caption]Pontianak dikenal dengan kota seribu sungai, namun sayang dari sekian banyak sungai yang ada kondisinya kumuh dan tercemar karena prilaku buruk masyarakatnya yang suka membuang sampah ke sungai.
Data dari dinas kebersihan Pontianak, sampah yang diproduksi oleh rumah tangga di daerah itu baru 30 persennya saja yang bisa diolah oleh pemerintah, selebihnya ada yang dibakar, dan tentu saja lebih banyak yang dibuang ke sungai.
Sebuah realita yang sangat memprihatinkan tentunya, sungai yang menjadi urat nadi kota Pontianak justru rusak akibat ulah masyarakatnya sendiri. Padahal sungai selain berfungsi untuk mencegah banjir juga dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mandi dan mencuci.
Saya pernah menyaksikan ada warga yang membuang sampah ke sungai, setelah itu dia mandi dan mencuci di tempat yang sama. Aneh kan, dia mengotori air yang dijadikan untuk membersihkan tubuhnya sendiri.
Prilaku buruk seperti itu juga kerap saya jumpai di pasar flamboyant dan pasar Kapuas, warga yang berdagang dan yang tinggal di kawasan itu selalu menjadikan sungai sebagai tempat pembuangan sampah. Di bagian hilirnya warga memanfaatkan sungai itu untuk mandi dan mencuci.
Di Pontianak sendiri ada 3600 anak sungai. Dari jumlah tersebut hanya dua saja yang diperhatikan pemerintah,seperti sungai Jawi dan Parit Tokaya, dan satu parit lagi di kawasan Siantan Hilir yang dijaga kebersihannya oleh masyarakat.
Saya membayangkan kalau saja sungai-sungai yang ada di Pontianak ini dijaga dengan baik mungkin akan bisa seperti sungai di Korea Selatan yang kini menjadi tujuan wisata masyarakat dunia. Karena sungai tersebut kini bersih dan tertata dengan baik.
Sungai Seoul dulunya juga kumuh dan tercemar, namun berkat tangan dingin pemerintahannya sungai itu kini menjadi sangat cantik. Siapapun yang menyaksikannya pasti akan takjub dan tidak menyangka jika sungai itu dulunya kumuh.
Yuk sebagai orang yang mempunyai tanggung jawab, kita jaga lingkungan kita, jangan buang sampah sembarangan. Apalagi sungai merupakan urat nadi bagi warga Pontianak. Meskipun sungai itu mungkin tidak akan secantik di Korsel setidaknya airnya jernih dan anak-anak kita tidak lagi takut untuk berenang.
Jangan sampai karena rusaknya sungai hilang pula perdapan masyarakat. Jangan sampai anak-anak yang tinggal di tepi sungai tidak bisa lagi berenang karena mereka kehilangan tempat bermain. Sebab jika ini yang terjadi berarti kita telah merampas hak anak-anak kita. Semoga salam kompasiana.
Â