Di tengah derasnya arus informasi yang tersaji dari berbagai perangkat canggih dewasa ini, ternyata masih ada sebagian orang yang membaca koran kemarin. (Koran Edisi Rabu dibaca Kamis).Â
Bukan tanpa alasan masyarakat di daerah seperti Melawi, Sintang, Kapuas Hulu Provinsi Kalimantan Barat ini membaca koran kemarin. Sebab letak beberapa daerah ini dengan ibu kota Provinsi relatif jauh. Karena memang rata2 koran yang beredar di daerah cetaknya di ibu kota Provinsi.
Karena koran kemarin tentu saja berita yang dibaca orang2 daerah adalah berita yang sudah basi. Karena rata2 berita yang dibaca pada Kamis adalah berita hari Selasa. Jadi wajar pertumbuhan koran di daerah seperti yang saya tulis di atas hanya sekadarnya saja. Ketimbang tidak ada.
Saya sendiri jarang baca koran meskipun koran tersebut tergolong baru. Sebab berita yang tersaji di media cetak tersebut rata2 sudah saya baca di media online. Belum lagi dengan adanya informasi dari media sosial yang disampaikan oleh masyarakat biasa. Bukan wartawan Profesional. Jadi saat melihat koran sudah agak malas padahal saya juga bekerja sebagai wartawan di koran.
Tapi saya bersyukur koran tempat saya bekerja bisa menyesuaikan tuntutan zaman dan kemauan para pembaca. Sehingga masih ditunggu pembaca meskipun sebagian isinya sudah bertebaran di media online.Â
Yang saya heran justru media lain  yang masih mempertahankan konsep lama. Berita yang disajikan sekedar memenuhi 5W 1 H. Kalau tidak mau disebut hanya sekedar ada. Mau dibaca atau tidak tak jadi soal yang penting ada berita.
Saya tidak akan terlalu jauh mencampuri persoalan ini merekalah yang harus mampu mengikuti perkembangan teknologi informasi saat ini supaya koran cetak yang ada tidak sekedar menjadi pembungkus bawang di warung klontong.
Rata2 masyarakat di daerah sekarang juga sudah mempunyai perangkat canggih sehingga mereka bisa membaca berita dengan cepat. Dan saya juga tidak tahu nasib media cetak kedepan seperti apa. Apalagi jika koran yang beredar tersebut adalah koran kemarin.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H