Ada teman guru yang curhat dengan saya soal aktifitasnya. Terutama Soal kenakalan siswa yang diajarnya. “Pusing menghadapi anak-anak sekarang, susah diatur” kata kawan saya tadi.
“Memangnya pusing kenapa” Tanya saja.
“Bandelnya luar biasa. Dimarah salah gak dimarah malah ngelunjak” katanya.
Meskipun tidak mempunyai pengalaman mengajar, saya berusaha memberikan solusi kepadanya. Apalagi dia juga sudah curhat dengan saya, siapa tahu bisa diterima. “Coba ajak belajar dengan gaya santai, jangan terlalu serius” kata saya.
“Sudah, tapi anak-anak tetap saja kayak gitu, kalau gak dimarah nanti malah ngelunjak”
“Sekali-kali ajak bermain di luar, jangan belajar di ruangan terus”
“Sudah tapi bukannya belajar malah mereka sibuk main sendiri” katanya.
Saya kemudian mencoba memberikan cara lain kepada kawan saya tadi. “Kalau ribut di kelas, biarkan sejenak, sampai mereka benar-benar puas, setelah itu coba tanyakan kepada mereka sudah puas belum, kalau belum puas silahkan dilanjutkan”
“Mereka tidak akan pernah puas, bisa jadi makin meraja lela” katanya.
Dialog pun mentok, apalagi saya belum pernah mempunyai pengalaman mengajar seperti dia, bisa saja saya ngomong seperti itu, namun belum tentu bisa menerapkannya kalau saya berhadapan langsung dengan siswa bandel seperti yang dikatakan kawan saya tadi.
Bahkan ada juga kisah yang tak kalah menyedihkan yang dialami oleh kawan saya. Ada guru yang dikerjai oleh siswanya. Para siswa kompak memutar jam lebih cepat sehingga bisa istirahat lebih awal. Akibatnya guru yang baru magang itupun dimarah oleh kepala sekolah.