Mohon tunggu...
Ali Anshori
Ali Anshori Mohon Tunggu... Freelancer - Ali anshori

Bekerja apa saja yang penting halal. Hobi olahraga dan menulis tentunya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

ABG Pakai Kaos ISIS, Gagah atau Kerusakan Moral

26 Januari 2016   07:10 Diperbarui: 26 Januari 2016   07:25 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Anak Baru Gede (ABG) di kabupaten Sanggau Kalimantan Barat diamankan Satpol PP saat berada di taman kota itu dengan teman wanitanya. Satpol pp terpaksa mengamankannya karena pelajar SMP tersebut menggunakan kaos bertuliskan ISIS.

Abg berinisial  Eg (15) itu mengaku menggunakan kaos ISIS hanya untuk gaya-gayaan saja. Menurut pengakuannya dia membeli kaos tersebut via online. 

Petugas satpol pp sendiri memperkirakan masih banyak kaos bertuliskan ISIS yang beredar di Sanggau. Maka dari itu Satpol PP akan terus memantau dan mengamankannya karena khawatir kaos tersebut akan mempengaruhi pola pikir kalangan pelajar apalagi saat ini paham radikal banyak ditemukan di Indonesia. (Tribun Pontianak/ Senin 25/1)

Dari kasus ini kita tentu bisa melihat betapa pengaruh ISIS di Indonesia sudah luar biasa. Tanpa memberikan doktrin kepada anak secara langsung mereka mampu mempengaruhi pikiran ABG hanya dengan kaos.

Mungkin pelajar tersebut tidak paham tentang ISIS atau dampak buruk yang ditimbulkannya, namun secara psikologi kita bisa menyimpulkan bahwa pelajar tersebut menganggap bahwa tidak ada yang salah pada ISIS bahkan mungkin menurut mereka ISIS adalah lambang kegagahan.

Kaos semacam ini sejatinya sudah banyak ditemui dan dikenakan kalangan anak muda sejak lama. Seperti kaos bertuliskan buronan mertua. Mantan Narapidana dll. Dan selama ini memang tidak ada reaksi apa-apa dari masyarakat. Jikapun ada paling hanya komentar dalam hati. 

Bagi kalangan anak muda kaos-kaos yang mengandung tulisan kontroversi memang sangat digemari. Karena bisa menarik perhatian orang. Namun bagi masyarakat secara umum, yang menganut tatakrama budaya timur hal yang semacam ini tabu.

Kita tentu tahu sendiri bukan anak seusia mereka memang baru memasuki masa  pubertas atau masa pencarian jati diri. Apalagi di depan teman wanitanya dia akan melakukan tindakan di luar kebiasaan. Ingin tampil beda dengan kawan-kawannya.

Pada abad ke-20, Bapak Psikologi Remaja yaitu Stanley Hall pernah menyatakan bahwa masa remaja adalah masa yang indah, namun juga merupakan masa badai dan tekanan (storm and stress) serta penuh dengan permasalahan.
Menurut Erickson masa remaja adalah masa terjadinya krisis identitas atau pencarian identitas diri. Gagasan Erickson ini dikuatkan oleh James Marcia yang menemukan bahwa ada empat status identitas diri pada remaja yaitu identity diffusion/ confussion, moratorium, foreclosure, dan identity achieved (Santrock, 2003, Papalia, dkk, 2001, Monks, dkk, 2000, Muss, 1988). Karakteristik remaja yang sedang berproses untuk mencari identitas diri ini juga sering menimbulkan masalah pada diri remaja.

Maka dari itu remaja menjadi sangat rentang terhadap pengaruh negatif yang masuk pada mereka. Kesempatan inilah yang kemudian dimanfaatkan oleh ISIS untuk menanamkan pengaruhnya pada mereka, satu diantaranya melalui tulisan yang dijual di kaos. Kalau memang ini pengaruh ISIS kita patut waspada.

Namun jika kaos ISIS yang beredar ini merupakan ulah si pembuat baju yang memanfaatkan momen perkembangan informasi, sungguh ini menjadi sesuatu yang sangat miris. Mereka rela merusak mental generasi muda hanya demi mencari pundi-pundi rupiah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun