Mohon tunggu...
Mugiya AljandiMalik
Mugiya AljandiMalik Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Pasundan Bandung

Belajar, berusaha, berdoa dan ikhlas.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Wabah Ghibah di Masyarakat Indonesia (Film Tilik)

16 Januari 2021   02:29 Diperbarui: 16 Januari 2021   05:07 815
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Screenshot Film TILIK di Youtube

Mengetahui informasi dan ikut meng-ghibah akan membuat orang merasa dianggap dalam suatu kelompok. Berpartisipasi dalam obrolan di sebuah lingkungan dapat dijadikan modal sosial seseorang dan menjadi tolok ukur penerimaan yang baik dalam suatu kelompok.

Ghibah dengan Budaya di Indonesia

Indonesia merupakan negara yang kaya akan budayanya, agama, adat istiadat, ras, suku, dan sebagainya. Sehingga hal tersebut, menjadi karakteristik Indonesia. Indonesia memiliki sistem kebudayaan yang berbeda dengan negara lain dalam lingkungan global.

Nilai budaya dan karakteristik masyarakat Indonesia yang sangat menjunjung tinggi persaudaraan, saling menghormati dan menghargai orang lainnya sangatlah kental. Maka demikian, Ghibah sangat bertentangan dengan budaya dan karakteristik masyarakat indonesia yaitu saling menghormati dan menghargai orang lain.

Mengapa bertentangan? Karena Ghibah adalah aktivitas negatif yang dapat menjatuhkan orang lain bahkan hingga fitnah, sehingga artinya sikap menghargai dan menghormati antar sesama manusia itu tidak ada. Walapaun manusia pasti memiliki kekurangan dan khilaf, tapi tidak menjadikan hal tersebut, sebuah obrolan Ghibah yang disebar ke khalayak ramai.

Lalu, Indonesia memiliki agama mayoritas Muslim, yang mana sangat kental sekali akan agamanya tersebut. Budaya dalam Islam merupakan adab atau etika yang kuat dan kental berlaku dalam kehidupan muslim pada umumnya.

Adab dan etika adalah akhlak mulia dalam bentuk sikap tingkah laku, tabiat, kebiasaan dan pada intinya, adab dan etika adalah perilaku yang menunjukkan kehalusan dan kebaikan budi pekerti, dan kesopanan. Dimana, hal ini dalam Budaya islam, yaitu memiliki adab atau etika yang kuat dan kental, sehingga ini juga bertentangan dengan Ghibah, karena ghibah membicarakan aib orang lain dan orang tersebut tidak senang, yang mana membicarakan aib orang lain itu, merupakan hal yang tidak beretika. Maka dari itu, ghibah tidak diperbolehkan dalam agama islam.

Contoh Budaya Ghibah dalam Film Pendek "Tilik"

Dalam Film Pendek "Tilik" ini memang sangat menarik, karena terdapat satu tokoh karakter yang bernama Bu Tejo yang mana beliau, memiliki karakter sebagai ibu-ibu yang suka menggibah , tanpa mengetahui kebenarannya atau keasliannya. Walaupun begitu, Bu Tejo tetap meneruskan budaya ghibah nya tersebut, walapaun dalam perjalanan menuju Rumah Sakit. Kegiatan Ghibah Bu Tejo dimulai dengan memancing pergunjingan tentang sosok bernama Dian yang ia framing sebagai cewek "nakal".

Bu tejo, meng-ghibah kan Dian, yang mana kata Bu Tejo Dian memiliki pekerjaan yang tidak jelas dan terkesan kurang baik, karena Bu Tejo melihat Dian selalu pulang malam dan selalu bersama laki-laki yang tidak jelas. Bu tejo, membicarakan hal tersebut kepada ibu-ibu lainnya, tanpa tau alasan dibalik semua yang dilakukan Dian, bisa saja Dian selalu pulang malam itu dikarenakan memang jadwal kerja nya seperti itu dan Dian selalu bersama laki-laki, mungkin saja itu adalah teman nya yang mengantarkan dan menjaga Dian pulang malam, karena dian seorang wanita. 

Bu tejo tidak berhenti di sana, Bu Tejo terus Meng-ghibah tentang Dian, dengan mengatakan bahwa Dian hamil, dikarenakan Bu Tejo melihat dia Muntah di motornya pada malam hari, dan Dian malah menjauhi Bu Tejo. Demikian, Bu Tejo berpikir bahwa Dian hamil. Tapi Menurut saya, bisa saja Dian itu sedang sakit, sehingga ia muntah saat di motor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun