Mohon tunggu...
Alia Amanda Anwar
Alia Amanda Anwar Mohon Tunggu... -

adalah wanita biasa saja, warga Medan, penulis kelas amatiran, sekian dan mari berkawan :)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Meja Acak

15 Agustus 2013   17:18 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:16 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jejak-jejak silam

Merangkak pelan-pelan menuju malam

Kau tersungkur kenangan meragu

Tapaki rasa yang berbalut kenangan

Ini entah gelas ke berapa

Ini entah malam ke berapa

Entah menunggu untuk apa

Terpaku menyisa luka

Terbujur mendekap kaku

Ini bentuk pilu yang lirih

Merasuk ke setiap inci sukma

Meleburkan satu demi satu luka itu

Dan membingkai jejak

Pada mu, mengadu hanya menambah kelabu

Malam ku lalu membatu

Kubangan mana yang kau lalui

Jalanan mana yang kau tempuh

Cipratan pilu yang kau bungkam

Jika kemanapun kau melangkah

Kau terbungkam suara angin

Terpental jalinan buntu

Kau meronta...

Sayang, tak ada yang mau dengar...

Maka jejak yang ku bingkai

Pilu yang terangkai

Hanya jadi sejarah yang sisakan bau bangkai

Yang sudah terlambat utuk di sesali

Tapi apa pun sesal mu tak apa

Apa pun cemooh mu tak masalah

Karena raga mu ada

Karena bayang mu betah

Sebab itu, jejaki masa silam mu...



*tulisan tiga kepala Al  eL  Be :)

terimakasih sore...


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun