Mohon tunggu...
Alia Amanda Anwar
Alia Amanda Anwar Mohon Tunggu... -

adalah wanita biasa saja, warga Medan, penulis kelas amatiran, sekian dan mari berkawan :)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Satu

3 Januari 2013   17:35 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:33 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Satu
Barangkali akan sepi kalau tak menyatu
Kau tau dua menggenapkan
Tapi sempurna yang sederhana adalah ketika dua menyatu, menjadi Satu
Ketika setengah jiwa bertemu setengah lainnya agar utuh
Menjadi Satu

Dua, tiga, empat, lima, sejuta
Bilangan yang kemudian kehilangan makna ketika melebur jadi Satu
Seribu warna, milyaran rupa
Menyatu di mangkok bumi dengan ragam persoalan
Dengan berbagai cara mengejar Satu tujuan
Bahagia sebagai manusia

Tak apa beda
Terserah kau pakai akal untuk apa
Untuk membeda segala
Atau berdamai dengan realita
Karena satu-satunya persamaan paling jelas antara kita adalah bahwa :
"kita sama-sama beda"

Dan menjadi Satu barangkali adalah damai yang di cari ke segala penjuru
Yang mendadak hilang ketika kita berpencar terlalu jauh
Berserak beterbangan seperti debu di satu gurun
Tapi tak pernah bertemu

Menyatu, mungkin isyarat dari yang maha Satu
Betapa manusia belajar dewasa dengan menyatu
Tinggalkan ego mu dan ego ku
Lalu menyatu untuk sepakati cara Kita

Betapa manusia tak bisa hidup tanpa menyatu dengan manusia lain,
Dengan makhluk lain
Dengan alam semesta yang di utus untuk penuhi segala kebutuhan hidup

Mungkin juga isyarat dari Satu-satunya yang maha sempurna
Bahwa murka adalah yang paling tegas ketika kau mendua..

"One love, one heart
Let's get together and feel all right"
(Bob Marley - One Love)

*Sedikit tentang Satu, yang di posting jam Satu.
Satu kata yang difikirkan Tuan Guide dengan cepat di Satu sore mendung, "Satu"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun