Mohon tunggu...
Aleeya El Maliky
Aleeya El Maliky Mohon Tunggu... Freelancer - Alia_Malik

Tugasku saat ini hanya belajar, Supaya gelasku terisi dengan ilmu sampai penuh. Kalau gelasku sudah penuh otomatis isinya akan melimpah airnya dan meluap disekitarku. Smoga istiqomah supaya bisa terus mengukir sejarah indah untuk banyak orang :-) :-) :-)

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Hadirnya Depresi pada Manusia

29 Desember 2021   14:19 Diperbarui: 29 Desember 2021   14:23 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Petakilan jalan hidup manusia tidaklah sama dan tidak bisa dipungkiri bahwa ia akan selalu bahagia terus, bisa saja berbalik arah akan menjadi sangat menyedihkan berulang kali.  Hal seperti ini banyak terjadi diluaran sana tanpa disadari bahwa DEPRESI itu ada disekitaran kita. Biasanya orang yang sedang mengalami depresi memiliki banyak PERMASALAHAN sehingga membuatnya selalu berpikir dan menjadi seperti benang kusut, puzzle yang berantakan, dan layangan yang putus dari benangnya.

Raut wajah yang sudah tidak enak dipandang apalagi di ajak ngobrol, bisa dipastikan tidak nyambung dan tentunya fikiran akan kemana-mana tidak bisa fokus pada obrolan yang sedang berlangsung. Begitulah petakilan hidup saat dunia tidak berpihak sama manusia dan alam yang tidak bersahabat dengan keadaan, terkadang membuat diri ini semakin terpojok serta tak berdaya. Namun keadaan tetap berjalan dengan semestinya sedangkan solusi tak kunjung datang tepat pada waktunya. Sebagaimana manusia biasa memiliki kemampuan sesuai porsinya yang tidak akan berlebih sehingga kelemahan itu pasti ada.

Ada banyak faktor yang membuat manusia itu depresi, bukan hanya permasalahan yang terjadi sehari-hari disekitaran kita saja. Namun ada yang lebih membuat depresi disaat tuntutan hidup terus ditekan mengikuti standarnya orang lain. Padahal sejatinya setiap orangnya memiliki jatah sesuai porsinya masing-masing. Namun banyak di antara manusia saling menjatuhkan dengan menyamaratakan standard hidupnya dengan orang lain.   

Suasana yang buat gaduh dan riuh, Sebab kesulitan disetiap kaki berpijak sehingga kerumitan itu akan terjadi. Bukan berarti tidak ada usaha, sudah diupayakan namun takdir berkata lain. Hal ini terjadi tentunya tidak semua orang mengetahui, mereka hanya tahu luarannya yang begitu apik. Namun soal usaha yang jatuh bangun sudah di maksimalkan supaya dapat mengapainya belum tentu orang-orang diluaran disana mau peduli. Petakilan hidup bahwa setiap orang berbeda dan tidak bisa ditakar menjadi sama.

Terkadang takdir tidak sesuai ekpektasi kemudian tidak ada sandaran untuk saling menguatkan ditambah riuhnya celotehan yang begitu menyayat sehingga membuat tekanan yang bertubi-tubi maka depresi dengan sendiri ia akan hadir. Bukan karna salah pola makan, tetapi banyaknya tuntutan yang menjadikan tekanan batin. Yuks saling menjaga kewarasan pada sesama supaya bisa tumbuh kembang dengan baik sesuai porsinya dan takdirnya.   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun