Ketiga adalah telinga. Sejak dulu telinga berfungsi untuk mendengar perkataan dari penyampai pesan. Yang pasti saat mereka berdua berbicara bersamaan tentu telinga tidak berfungsi secara maksimal. Yang terjadi adalah kesalahpahaman yang memperuncing masalah. Hehe ..
Keempat, pikiran. Tentu akal menjadi pisau analisis atas apa yang didengar. Untuk kemudian dipikirkan lalu dipautkan dengan tujuan awal musyawarah yang terletak di dalam hati itu. Selanjutnya merespon apa yang telah disampaikan oleh komunikan awal.
Keempat perangkat musyawarah yang melekat pada anggota tubuh di atas berperan penting untuk menghasilkan putusan terbaik atas problematika yang mereka berdua hadapi. Membersamakan keempat fungsi perangkat musyawarah di atas jelas membahayakan kehidupan keluarga. Dan berdampak buruk bagi episode kehidupan keluarga mereka. Terutama terhadap tumbuh kembang mental putra-putri mereka.
Sebaliknya memfungsikan keempat perangkat musyawarah di atas secara bergantian, dengan niat yang tulus religius membuahkan kemajuan dalam kehidupan rumah tangga mereka berdua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H