Sartono Kartodirdjo merupakan Bapak Sejarah Indonesia. "Gelar" itu disandang karena Sartono merupakan pelopor penulisan sejarah lewat pendekatan multidimensi dan ilmu-ilmu sosial serta kiprahnya di bidang ilmu sejarah . Sartono Kartodirdjo adalah seorang sejarawan terkemuka Indonesia yang dikenal luas atas kontribusinya dalam studi sejarah Indonesia, khususnya sejarah sosial. Ia lahir pada 15 Februari 1921 di Wonogiri, Jawa Tengah, dan meninggal pada 7 Desember 2007. Sartono dikenal sebagai salah satu sejarawan yang membawa pendekatan baru dalam kajian sejarah di Indonesia, terutama dalam memperhatikan perspektif rakyat kecil atau "sejarah dari bawah." Ia memfokuskan studinya pada gerakan-gerakan sosial, perubahan sosial, dan dinamika kekuasaan dalam sejarah Indonesia.
Sartono Kartodirdjo menempuh pendidikan di Universitas Indonesia dan kemudian melanjutkan studi doktoralnya di Universitas Yale, Amerika Serikat. Di Yale, ia dipengaruhi oleh metodologi sejarah sosial dan budaya yang kemudian ia terapkan dalam penulisan sejarah Indonesia. Disertasinya yang kemudian diterbitkan dengan judul "Pemberontakan Petani Banten 1888" menjadi salah satu karyanya yang paling terkenal. Dalam karya ini, Sartono meneliti latar belakang sosial, ekonomi, dan politik dari pemberontakan petani di Banten, serta memperlihatkan bagaimana perubahan sosial dan kondisi ekonomi mempengaruhi dinamika kekuasaan dan gerakan sosial.
Kontribusi Sartono dalam bidang historiografi Indonesia sangat besar, terutama dalam upayanya untuk mengembangkan perspektif sejarah yang lebih inklusif. Ia menolak pandangan sejarah yang hanya berfokus pada tokoh-tokoh besar atau peristiwa politik besar. Sebaliknya, ia menekankan pentingnya memahami peran masyarakat biasa dalam proses sejarah. Pendekatan ini telah menginspirasi banyak sejarawan Indonesia lainnya untuk mengkaji sejarah dari sudut pandang yang lebih luas dan memperhatikan berbagai aspek sosial dan budaya.
Selain karya-karyanya dalam sejarah sosial, Sartono juga terlibat aktif dalam pendidikan sejarah di Indonesia. Ia mengajar di berbagai universitas, termasuk Universitas Gadjah Mada, dan menjadi mentor bagi banyak sejarawan muda. Ia juga aktif dalam berbagai organisasi profesi sejarah dan turut berkontribusi dalam pengembangan kurikulum sejarah di Indonesia. Melalui pengajarannya, Sartono membantu mengubah cara pandang generasi muda Indonesia terhadap sejarah nasional mereka.
Sartono Kartodirdjo diakui sebagai salah satu sejarawan paling berpengaruh dalam sejarah Indonesia. Warisannya tidak hanya terletak pada karya-karya tulisnya yang mendalam dan berpengaruh, tetapi juga pada pengaruhnya terhadap perkembangan historiografi di Indonesia. Pendekatannya yang inovatif dan kritis terhadap sejarah telah membuka jalan bagi kajian sejarah yang lebih komprehensif dan inklusif, sehingga memperkaya pemahaman tentang masa lalu Indonesia.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H