Daftar Pustaka
[1] http://www.washingtonpost.com/world/asia-pacific/hard-line-indonesian-province-detains-punk- rockers- shaves-mohawks/2011/12/14/gIQAJ3qPtO_story.html. Diakses tgl 21/12/2011, pkl 02.00 wib
[2] http://regional.kompas.com/read/2011/03/14/10501862/Seks.Bebas.11.Anak.Punk.Ditahan
[3] http://rancidrancid.com/ diakses pada tanggal 21/12/2011, pkl 11.00 wib
[4] Ryan Moore, Postmodernism and Punk Subculture: Cultures of Authenticity and Deconstruction, Department of Sociology, University of Kansas, The Communication Review, 7:305–327, 2004.
[5] http://rancidrancid.com/ mengenai sejarah berdirinya Rancid dapat diakses disini.
[6] Sarah Drakopoulou Dodd, “Roots Radical” - PUNK ENTREPRENEURSHIP IN ARTIFACTS AND ACTION, ALBA Graduate School of Business October 18th, 2011
Hampir sebagian besar tulisan ini bersumber dari hasil penelitian Ryaan Moore dan Srah Drakopoulo Dood
·
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
