Strategi Pemasaran Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Melalui Media Sosial dan Influenser pada Event-event Olahraga

Akhir-akhir ini telah banyak event olahraga serta pertemuan internasional yang di selenggarakan di Indonesia seperti Piala dunia U-17, Moto GP Mandalika dan masih banyak lagi.hal itu tak lepas dari masyarakat Indonesia yang gandrung akan dunia olahraga tak heran dari event-event tersebut menghasilkan defisa yang cukup besar bagi para pengusaha maupun masyarakat kecil namun salah satu poin yang tak lepas ditanamkan yaitu mengenalkan Indonesia bagi masyarakat dunia akan budaya,sosial dan keragaman lainnya.

Pada penyelenggaraan tersebut banyak hal-hal yang menjadi perhatian seperti akomodasi,transportasi,hotel dan masih banyak lagi. Karena untuk memberi kesan yang baik pada pengunjung perlu untuk memenuhi akan kebutuhan yang dibutuhkan bagi mereka,walaupun tujuan utama mereka untuk menonton event pastinya kebutuhan dasar yang di butuhkan mereka tak luput dari perhatian

Disinilah peran pengelola pariwisata bergerak untuk merambah hal-hal yang berkaitan dengan penyambutan dan pemanjaan para pengunjung, dimulai dari kedatangan hingga kepulangan pengunjung karena dengan memberikan kesan yang baik bagi para pengunjung akan menarik pengunjung lain untuk datang atau sebatas membuat mereka Kembali. banyak cara yang diusahakan dalam menarik pelanggan salah satunya yang paling popular dan efektif dalam menarik pelanggan adalah dengan menawarkan event tersebut melalui jasa para atlet yang akan bertanding serta para influenser.

Dari pengikut mereka yang banyak akan turut menarik perhatian para wisatawan untuk berkunjung serta mengetahui rekomendasi yang ditawarkan bagi mereka sehingga tak perlu sulit untuk mencari keperluan mereka Kembali, selain itu dengan memasarkan event kegiatan tersebut pada para influenser akan menarik mereka yang mungkin tidak begitu mengikuti olahraga tertentu menjadi terdorong untuk sebatas berusaha melihat hal baru.

Cara para atlet dan influenser menawarkan salah satunya dengan memposting kegiatan mereka di media sosial baik ketika penyambutan di bandara,kenyamanan di penginapan dan hotel,keindahan alam yang di suguhkan,serta keramahan dari masyarakat setempat, hal itu sudah cukup memberikan pandangan positif bagi para wisatawaan,tak hanya itu dengan memperlihatkan kegiatan mereka berbaur bersama masyarakat ,mengunjungi wisata alam yang ada,menyatu dengan budaya setempat sudah sangat mendorong pariwisata untuk bergeliat.

Sebagai contoh bagaimana para pembalap Moto GP yang mengunggah kegiatan mereka di mandalika seperti bersepeda,membeli pulsa di konter,bermain kesenian Lombok berlibur di Pantai mandalika dan masih banyak lagi, tak lupa mereka merekomendasikan tempat mereka di penginapan yang nyaman dan makan dengan santapan yang nikmat,mungkin ada dari kegiatan mereka yang tidak dibayar karena sebatas usil saja namun dampaknya orang-orang akan menjadikan acuan destinasi yang perlu di kunjungi Ketika mereka hendak menonton event Moto GP Mandalika atau sekedar ingin berlibur saja.

Menurut data yang di publikasi oleh dinas pariwisata dan kebudayaan Lombok tengah jumlah kunjungan pada 2020 hanya mencapai kurang dari 20.000 kunjungan padahal pada tahun sebelumnya jumlah kunjungan ke Lombok Tengah mencapai 147.563,namun hal itu dapat ditunjang dengan adanya event-event seperti Moto GP dan Wors Superbike (WSBK) menjadikan tingkat kunjungan ke Lombok Tengah mencapai 41.156 pada 2022 dan 68.000 pada 2023. Mungkin belum menyamai jummlah pada masa sebelum adanya COVID-19 namun ini menjadi harapan jangka Panjang untuk kebangkitan pariwisata di Lombok Tengah.