Namun, Honor of Kings dipegang langsung oleh Tencent dengan publisher mereka Level Infinite. Seperti kalian tahu, Tencent memiliki sumber daya besar untuk mengembangkan Honor of Kings di Indonesia.
Berdasarkan artikel dari Esports ID, Tencent mengeluarkan bujet sampai 239 miliar rupiah untuk perilisan dan pengembangan game Honor of Kings di Asia Tenggara.
Bahkan, Tencent sudah mulai mempersiapkan ekosistem kompetisi E-Sports di Indonesia yang bisa kalian saksikan di YouTube.
Game belum rilis, tapi kompetisi sudah berjalan. Gokil kan?
Namun, apakah semua itu sudah cukup mengalahkan Mobile Legends?
Kalau hanya promosi belum cukup
Kalau bermodal promosi kompetisi E-Sports, iklan sana-sini, dan kerja sama dengan tim-tim profesional atau influencer terkenal. Honor of Kings akan bernasib sama dengan Arena of Valor.
Mobile Legends sudah ada sejak 2016, game ini sudah melekat dan jadi aplikasi wajib untuk di install di smartphone setiap orang Indonesia. Kalau hanya promosi seperti itu, Moonton bisa pasang iklan di bundaran HI yang banyak.Â
Hal terpenting adalah memahami kondisi lapangan. Orang Indonesia memiliki spesifikasi smartphone super minimum yang sangat ramah dengan Mobile Legends.Â
Tidak perlu menggunakan smartphone gaming dengan harga 5 juta ke atas, smartphone harga 2 juta kamu sudah bisa jadi pro player.
Oleh karena itu, perlu dipahami bagaimana Honor of Kings mampu dimainkan dengan spesifikasi smartphone terendah.Â
Dari pengalaman saya, game ini bisa berjalan lancar di smartphone mid-range dengan setting grafis rendah hingga menengah. Yang menarik, kualitas visualnya tetap terjaga dan tampak memukau.Â