Apakah kamu tau kalau Everything Everywhere All at Once adalah film yang masuk 10 nominasi akademi awards dan memenangkan 6 penghargaan?
Bagi yang sudah menonton film ini mungkin melihat film ini tidak memiliki efek spesial layaknya CGI animasi zaman sekarang, tapi hanya sekedar transisi yang keren dan editing yang sederhana.
Meskipun begitu, kamu harus tahu bahwa film ini hanya diedit oleh 5 orang editor saja dengan satu aplikasi Adobe Premier. Tidak pakai After Effect atau Davinci resolve atau aplikasi lain.
Tetapi, dengan usaha 5 orang ini ditambah satu Adobe Premier, kamu sudah bisa menikmati film yang memenangkan 6 penghargaan perfilman.
Bayangkan, 5 orang editor dan satu aplikasi untuk membuat sebuah film dan jadi juara. Sebuah hal yang terdengar mustahil, tapi terbukti tidak sama sekali.
Sinopsis
Bercerita mengenai seorang wanita paruh baya bernama Evelyn Quan Wang, ia adalah keturunan China Amerika yang merupakan imigran di negaranya dan bersama suaminya, Waymond, bekerja dengan cara menjalankan toko laundry.
Namun, toko laundry miliknya sedang di audit oleh IRS yang merupakan lembaga pajak Amerika. Selagi kebingungan dengan masalah pajak ini, tiba-tiba dari anta beranta suami dari Quan Wang dirasuki oleh Alpha-Waymond.
Alpha-Waymond sendiri adalah versi suami Evelyn dari universe lain yang disebut Alphaverse. Ia menjelaskan mengenai multiverse yang tercipta karena pilihan hidup yang dipilih oleh setiap orang. Intinya, multiverse itu nyata.
Selain itu pula, Alpha-Waymond juga memberikan alat verse-jumping yang merupakan teknologi untuk merasuki tubuh kita di universe lain yang ternyata dibuat oleh Alpha-Evelyn.
Kemudian, Alasan datangnya Alpah-Waymond adalah untuk memberitahu kekacauan di dalam multiverse yang disebabkan oleh Jobu-Tupaki. Hingga akhirnya Evelyn harus mengalahkan Jobu-Tupaki di samping masalah keuangan yang ia hadapi.