Tempat Makan Enak dan Murah di Bandung
[caption id="attachment_408062" align="aligncenter" width="490" caption="Bebek Kaleyo Enak dan Murah"][/caption]
Tempat Makan Enak dan Murah di Bandung telah dibuka … tepatnya di Jalan Pasir Kaliki No. 185-189 Bandung. Namanya Bebek Kaleyo
Tempat Makan Enak dan Murah? Mata Nyi Iteung terbelalak mendengar informasi restoran bebek baru di Bandung dari radio yang sedang didengarnya. Dia langsung nowel Kang Kabayan. Padahal Kang Kabayan lagi serius bikin surat undangan untuk rapat RT. Maklum, sejak 3 tahun lalu Kang Kabayan jadi sekretaris RT di komplek.
“Ada apa Nyi …,” Kang Kabayang akhirnya menjawab towelan Nyi Iteung. Tidak tega juga melihat raut cantik Nyi Iteung manyun begitu rupa.
“Nyi Iteung pengin makan bebek, Akang. Bebek di tempat makan enak dan murah di Bandung. ”
Kang Kabayan langsung nepok jidat. Dia baru ingat, minggu lalu sudah janji mau ajak Nyi Iteung makan bebek. Seminggu ini dia cari-cari informasi restoran yang menyediakan menu makanan berbahan bebek dan tempat makannya harus enak dan murah.
Kang Kabayan sempat kelimpungan karena tetangga-tetangga di RT-nya tidak ada yang tahu restoran yang dicarinya. Dia baru senyum bungah ketika lewat di Pasir Kaliki No. 185-189, dekat pintu Tol Pasteur Bandung.
“Ini restoran yang Kabayan cari,” gumam hatinya sambil membayangkan raut cantik Nyi Iteung senyum sumringah.
Akhirnya, setelah siap-siap, Kang Kabayan ngidupin motornya dan membonceng Nyi Iteung dengan perasaan bahagia menuju restoran bebek yang enak dan mudah di Bandung. Beruntung, Bandung sedang tidak macet. Setelah kurang lebih setengah jam menerobos jalanan, Kang Kabayan dan Nyi Iteung tiba di restoran.
“Ini tempatnya, Kang?” tanya Kang Kabayan sambil melepas helm.
Kang Kabayan mengangguk mantab dan langsung menggenggam tangan Nyi Iteung untuk segera masuk Bebek Kaleyo, kuliner bandung dan tempat makan enak dan murah di Bandung. Nyi Iteung agak heran ketika masuk dan ada plang hijau bertuliskan, “Bebek Kaleyo (Spesialist). Jadwal Praktek: Pk. 10.00-24.00 wib. MINGGU TUTUP”.
“Aneh ya Kang, kok minggu malah tutup. Padahal kan minggu pasti banyak yang makan,” ujar Nyi Iteung sambil tersenyum kecil.
“Mungkin itu salah satu keunikan restoran ini Nyai … supaya makan di sininya pada hari biasa. Kan kalau minggu macet,” jawab Kang Kabayan.
Nyi Iteung dan Kang Kabayan mengangguk sambil senyum pada resepsionis yang mempersilahkan masuk. Duuuh, dari pintu masuk hingga tempat mengambil menu dan memilih makanan bagai jalan menuju pelaminan. Di atasnya di penuhi daun-daun hijau dan sarang-sarang burung. Pikiran Iteung sempat melayang sesaat … andai burung-burung itu bisa bernyanyi menyambutnya, pasti makin romantis.
“Ini menunya, Nyai,” Kang Kabayan menyadarkan Nyi Iteung dengan sebuah menu bersampul corak kayu warna coklat. Ada tulisan yang lagi-lagi membuat Nyi Iteung senyum kecil. Tulisan “4 Langkah Bahagia Makan di Bebek Kaleyo.”
Bebek Kaleyo menyediakan makanan seperti makan prasmanan, pantas ada 4 Langkah Bahagia ketika makan di sini. Tujuannya supaya begitu sampai di depan meja pemesanan sudah tahu apa yang di pesan. Soalnya, kalau belum tahu apa yang akan dipesan, antreannya bisa semakin panjang.
Bebek Kaleyo menyediakan tiga jenis nasi, Nasi Uduk, Nasi Putih, dan Nasi Uduk sehingga pengunjung bisa memilih sesuai selera. Di samping, nasi merah sekarang ini memang dicari pelanggan karena kandungan karbohidratnya sedikit, sehingga tidak menambah penumpukan gula darah.
Nyi Iteung dan Kang Kabayan kali ini memilih menu yang berbeda. Nyi Iteung memilih Bebek Kremes dengan Dimsum isi ayam. Minumnya Es Kelapa Jeruk. Sementara Kang Kabayan makan Sate Bebek dan Es Pala. Ada Jus Stamina yang warnanya hijau, Kang Kabayan mau pesan minuman itu, tetapi tidak jadi. Tidak lupa mereka mengambil sambel khas Bebek Kaleyo yang pedas dan nikmat.
Makan di Bebek Kaleyo itu tempatnya enak. Selain terbuka, restoran menyediakan empat pembagian ruang duduk berbentuk joglo. Meja dan kursinya terbuat dari kayu yang kokoh, sehingga siapa pun yang mendudukinya terasa nyaman.
Kemudian ada beberapa tenda di pinggir yang lebih terasa privasi. Kang Kabayan dan Nyi Iteung memilih duduk di tenda. Mereka jadi berasa pacaran lagi. Cieee …. Jangan khawatir, kursi di tenda juga terbuat dari kayu yang kokoh.
Sebelum makan, Kang Kabayan dan Nyi Iteung cuci tangan. Setelah itu baru menyantap makanan masing-masing. Kang Kabayan melihat Nyi Iteung makan lahap sekali. Kang Kabayan terlihat berseri-seri.
Bebek Kremes yang dipilih Nyi Iteung berasal dari bebek muda yang digoreng agak kering, makanya menimbulkan aroma yang membuat perut makin keroncongan. Apalagi ditambah taburan tepung roti yang renyah, begitu sampai di mulut menimbulkan bunyi kriuk bak krupuk.
Daging bebeknya sangat lembut dan sama sekali tidak tercium aroma bebek. Begitu disobek dengan jemari Nyi Iteung yang lentik dagingnya langsung terbuka dan … lep. Nyi Iteng mengunyahnya sambil merem melek.
Sambil memperhatikan Nyi Iteung, Kang Kabayan menggigit Sate Bebek pesanannya. Satu porsi empat tusuk. Kebetulan waktu pesan masih baru dibakar, jadi masih ada sedikit asap. Sate bebek di Bebek Kaleyo konturnya tidak selembut sate ayam, tetapi tetap mudah empuk saat dikunyah. Kalau saja boleh, rasanya Kang Kabayan ingin membeli beberapa porsi.
Sambil makan sate, Kang Kabayan melihat-lihat katalog menu. Selain Bebek Kremes dan Sate Bebek, ada juga Bebek Cabe Hijau, Bebek Bakar, Bebek Cetar, Bebek Rica, Bebek Utuh, Bebek Tanpa Kulit, dan Bebek Muda.
Bagi yang tidak sedang makan bebek, disediakanAyam Goreng Kremes, Ayam Cabe Hijau, Ayam Bakar, Ayam Sori, dan Ayam Cetar. Jika mau nambah ada Ati Ampela Bebek, dan Leher Bebek.
Untuk minuman tersedia Wedang Jahe, Es Lidah Buaya, Es Mangga, Es Pala, Es Kelapa Batok, Es Campur, Es Kelapa Jeruk, Sop Durian, Jus Stamina, dan Sop Buah. Air mineral, kopi, dan coklat juga ada, sehingga kalau bawa keluarga bisa memilih sesuai selera.
Bebek Kaleyo berasal dari kata Kaleh (dua) dan Yo (ayo). Jika digabung menjadi “Ayo beli dua” atau “Ayo datang lagi.” Restoran yang didirikan pada tanggal 15 Januari 2007 ini hingga sekarang telah memiliki 14 outlet dan Bandung menjadi outlet yang ke-14. Dibuka tepat tanggal 30 Januri 2015.
Keberadaan Bebek Kaleyo di Bandung meramaikan kuliner bandung dan tempat makan enak dan murah di Bandung.
“Mau nambah?” Kang Kabayan tiba-tiba menyodorkan menu lagi di hadapan Nyi Iteung. Nyi Iteung ingin pesan yang lain, tetapi katanya nanti saja. Dia ingin menikmati angin semilir yang berhembus lembut di sekitar restoran.
“Kapan-kapan ke sini lagi ya, Kang,” ujar Iteng beberapa saat kemudian.
“Iya, Nyai. Demi Nyai, apa sih yang nggak boleh,” jawab Kang Kabayan membuat Nyi Iteung bungah bukan makin. Nyi Iteung makin bungah ketika seorang pramusaji membawa nampan berisi Bebek Utuh, bebek yang digoreng kering, termasuk kepala, leher, dan ati ampela.
“Siapa yang pesan?”
“Akang!”
“Serius?”
“Serius.”
“Buat Iteung?”
“Iya, buat Iteung sama Akang.”
Mereka berdua tersenyum karena akhirnya bisa makan di tempat makan enak dan murah di Bandung. Nama restorannya Bebek Kaleyo.
[]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H