Menjadi anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Nasional pasti banyak diimpikan anak-anak muda di Indonesia. Selain karena kesempatan mereka hanya datang satu kali dalam seumur hidup, mereka juga akan bertemu dengan anak-anak muda hebat dari seluruh provinsi di Indonesia dan para pejabat negara.
Selama menjadi anggota Paskibraka nasional, mereka akan dikarantina selama beberapa bulan dan digembleng supaya memiliki fisik yang kuat, memiliki mental baja, lebih disiplin, dan belajar leadership atau kepemimpinan.
Seperti halnya anak-anak muda yang terjaring dalam anggota Paskibraka Nasional tahun 2023 lalu, yang baru bertugas mengibarkan dan menurunkan bendera pusaka pada Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-78, tanggal 17 Agustus 2023 di Istana Negara.
Setelah mengikuti seleksi yang sangat ketat di tingkat provinsi, pada tanggal 15 Agustus 2023 Presiden RI Joko Widodo mengukuhkan 76 pelajar menjadi anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Tahun 2023, dalam upacara pengukuhan yang digelar di Istana Negara, Jakarta.
Berkat pelatihan dan gemblengan yang tepat, mereka pun berhasil menunaikan tugas dengan baik, meski sempat terjadi insiden kecil, salah satu pembawa baki bendera pusaka sepatunya lepas. Tentu bukan sesuatu yang mudah buat mereka, makanya sangat wajar jika usai menunaikan tugas mereka bersuka cita hingga berurai air mata bahagia karena tugas negara yang dibebankan kepada mereka berhasil mereka tunaikan.
Setelah menunaikan tugas dengan baik, anggota Paskibraka nasional 2023 diajak mengunjungi kapal KRI Banda Aceh-593 yang sedang bersandar di dermaga Kolinlamil (Komando Lintas Laut Militer), Tanjung Priok, Jakarta pada tanggal 21 Agustus 2023. Kunjungan tersebut sebagai salah satu bagian dari operasi oleh TNI AL.
KRI Banda Aceh-593 yang Mengagumkan
KRI Banda Aceh-593 adalah salah satu jenis Kapal Perang Republik Indonesia bertipe Landing Platform Dock (LPD), sebuah kapal perang amfibi yang meluncurkan, membawa, dan mendaratkan elemen kekuatan darat untuk misi-misi perang dengan gerak cepat. KRI banda Aceh-593 dibuat oleh PT PAL di Surabaya dan mulai beroperasi Maret 2011.
KRI Banda Aceh-593 memiliki ukuran panjang 22 meter dengan berat mencapai 7.286 ton. Kapal ini mampu menampung 5 unit helikopter jenis MI-2 atau Bell 412, 2 unit Landing Craft Vehicle Personnel (LCVP), 3 unit meriam Howitzer, dan 20 tank.
KRI Banda Aceh-593 mampu melaju dengan kecepatan maksimum 15 knot dan memiliki daya angkut sebanyak 344 personel. Untuk persenjataan perang, kapal ini dilengkapi meriam kaliber 20 millimeter dan 40 millimeter.
Dalam KRI Banda Aceh-593 juga terdapat ruang untuk rumah sakit darurat yang mampu memberikan pertolongan pertama serta mampu berlayar selama 30 hari secara terus-menerus.
KRI Banda Aceh-593 telah berpengalaman dalam sejumlah operasi kemanusiaan, salah satunya operasi SAR AirAsia QZ 8501. Saat itu, KRI Banda Aceh menjadi pusat komando untuk operasi pencarian Air Asia QZ8501 yang jatuh di perairan Selat Karimata, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah pada Desember 2014.
KRI Banda Aceh-593 juga diandalkan saat proses evakuasi badan pesawat Lion Air JT 610 Jakarta-Bangka Belitung yang jatuh di perairan Karawang.
Dari ratusan unit kapal perang yang ada di TNI AL, KRI Banda Aceh-593 pernah terpilih sebagai KRI Teladan peringkat kedua pada 2018. Penghargaan tersebut diberikan saat momentum Hari Ulang Tahun (HUT) Armada pada 2018 yang berlangsung di Pondok Dayung, Tanjung Priok, Jakarta Utara.