Peacesantren Welas Asih, berawal dari salah satu program Peace Generation atau PeaceGen yang diadakan setiap bulan Ramadan. Peacesantren pertama kali di adakan di Bandung sekitar tahun 2000-an kemudian tahun-tahun berikutnya menyebar di berbagai kota, bahkan hingga 20 kota di Indonesia.
PeaceGen didirikan Irfan AmaLee (seorang penulis) dan Eric Lincoln (seorang konselor masalah remaja asal Amerika) pada tahun 2007. Sebuah komunitas yang mengajarkan perdamaian pada anak-anak muda melalui buku sederhana yang berisi 12 Nilai Dasar Perdamaian yang ditulis oleh mereka berdua.
PeaceGen berkomitmen menyebarkan perdamaian dengan cara-cara yang ceria dan menyenangkan melalui media kreatif.
Setelah program-program perdamaian yang diadakan PeaceGen berjalan beberapa tahun di berbagai propinsi di Indonesia bahkan menyebar ke berbagai negara, PeaceGen merasa perlu memiliki lembaga pendidikan yang kelak menjadi laboratorium untuk menguji bahan-bahan PeaceGen sebelum disebarkan di tempat-tempat lain.
Lantas lahir Peacesantren Welas Asih, lembaga pendidikan berbasis pesantren yang terletak di Griya Sanding Indah, Sukarasa, Samarang, Garut. Welas asih dalam bahasa Inggris berarti Compation atau kasih sayang, sedang dalam bahasa Arab berarti Rahmah.
Peacesantren Welas Asih menjadi tempat belajar para peacemaker dan changemaker seperti Rasulullah saw., yang diutus menjadi welas asih untuk semesta alam.
Peacesantren Welas Asih saat ini membuka jenjang pendidikan tingkat SMP dan SMA. Meski lahir dari program PeaceGen, peserta didik atau santri yang nyantri di sana tidak hanya belajar dan mengimplementasikan 12 Nilai Dasar Perdamaian saja. Sebagai lembaga pendidikan, santri juga belajar mata pelajaran sebagai mana layaknya lembaga pendidikan pada umumnya dengan modul pembelajaran yang diambil dari Kurikulum Merdeka.
Mata Pelajaran di Peacesantren Welas Asih dibagi menjadi tiga rumpun, yaitu Tauhid (Aqidah, Ibadah, Quran, Matematika, dan Sains), Akhlak (Hadist, Sirah, Sosial, dan Seni), Ilmu Alat (Bahasa Arab, Bahasa Inggris, Komunikasi, Literasi, Teknologi Informasi, dan Olahrga).
Tidak hanya mata pelajaran saja yang diterapkan di Peacesantren Welas Asih, melainkan juga pendidikan berbasis life skill dengan penekanan 21'st Century Skills, yaitu literasi, kompetensi, dan karakter. Tujuan utamanya untuk melahirkan santri yang berkualitas dan kompetitif.