Penyiraman Otomatis
Pengurus masjid kemudian melakukan study banding untuk mempelajari sistem penyiraman otomatis. Sayang sekali, dari beberapa study yang dilakukan, untuk penyiraman otomatis diperlukan keahlian khusus dan biaya yang tidak murah.
Akan tetapi, pengurus masjid tidak berkecil hati. Mereka mencoba mencari cara paling mudah dan murah yang bisa diterapkan. Setelah berulang kali mencoba, mereka memutuskan menggunakan salah satu aplikasi gratis yang tersedia di playstore. Mereka kemudian mulai merangkai paralon dan bahan-bahan sisa bangunan masjid yang masih bisa dimanfaatkan.
Rangkaian paralon tersebut lantas disambungkan dengan aplikasi sehingga terintegrasi dengan rangkaian paralon penyiraman. Penyiraman otomatis pun bisa dilakukan dengan remote control.
"Saat ini sudah modifikasi versi ke-7 dan sudah sangat membantu," tutur Agus usai menjelaskan panjang lebar sistem penyiraman otomatis yang digunakan.
Karena sistem tersebut terintegrasi dengan penggunaan air dan listrik di masjid, manfaatnya tidak hanya untuk penyiraman otomatis, melainkan juga mampu menghemat air dan listrik dengan sangat signifikan. Cita-cita pengurus menjadikan Masjid As-Siddiq sebagai masjid yang  ramah lingkungan dan berkemajuan pun satu persatu terwujud walau dengan banyak keterbatasan.
Dakwah Hijau
Tanpa terasa, penghijauan yang dilakukan di Masjid As-Shiddiq kini telah berjalan hampir 1.5 tahun. Kelompok Tani Buruan SAE As-Shiddiq yang awalnya tidak tahu menahu tentang pertanian, kini mereka bisa bertani.
Mereka kemudian melakukan edukasi kepada masyarakat sekitar, terutama di Komplek Griya Winaya di mana masjid tersebut berdiri. Kini hampir setiap rumah memanfaatkan pengarangan rumahnya untuk bercocok tanam.
"Kami sadar, saat ini bukan ekonomi yang menjadi sasaran utama," jawab Agus saat ditanya manfaat penghijauan yang dilakukan kelompok taninya terhadap masyarakat sekitar. "Kami ingin masyarakat tahu, untuk bertani itu tidak harus dengan lahan yang berhektar-hektar, bahkan dengan lahan 1 meter persegi pun jadi," lanjutnya.