SAYA beneran terkesima mendengar paparan Adit Yara dari NIION yang kali ini menjadi salah satu bintang tamu pada acara JNE Kopiwriting "Menentukan Strategi yang Tepat di Pasar Internasional bagi UMKM" yang digelar di One Eighty Coffee, Bandung Kamis 18 Juli 2019 lalu.
NIION salah satu Urban Brand tas kekinian dari Bandung yang produknya sudah melalang buana. NIION mulai menjadi UKM sejak tahun 2013. Saat itu para pemiliknya ingin membuat produk yang fungsional yang fashionable.
"Makanya, produk NIION tidak banyak aksesorisnya karena fungsi produk lebih diutamakan," tegas Adit.
Sejak mengutamakan fungsi, selain mengurangi aksesoris pada produk, NIION juga mengurangi kombinasi bahan. Produk tahan lama, ramah lingkungan, dan dapat dipakai kembali.
Selain proses kreatif, Â Adit dan management sangat konsen pada management keuangan agar usahanya terus berkembang untuk memenuhi demand dan supply. Apalagi pada awal-awal usaha NIION sempat mengalami kerugian hingga 120 juta. Beruntung, Adit dan teman-teman tidak menyerah untuk terus mengembangkan brandnya yang telah memiliki ciri khas.
Selain itu, NIION sangat menjaga brand awareness, misalnya dengan meng-hire ambassador atau promosi gratis berupa testimony dari mulut ke mulut agar bisa menciptakan repeat order. Selain itu rajin mengikuti acara-acara fashion show seperti Jakarta Dashion Week tahun2017. NIION juga pernah bekerja sama dengan produk-produk Dora Emon untuk level international.
Komitmen JNE dan Dekrasnada Jabar
Pada acara JNE Kopiwriting kemarin, selaian Adit, hadir pula Deputy GM JNE, Â Hasmeliyani Suseno. Lagi-lagi saya terkesima karena paparan Hasmeliyani tentang JNE yang terus menerus berinovasi demi mendukung perkembangan UKM.
JNE sebagai perusahaan nasional yang berkonsentrasi pada bidang usaha jasa pengiriman dan pendistribusian terus memperluas bidang usahanya. Ada jasa pengiriman makanan khas daerah (PESONA), jasa kepabeanan, penjemputan di bandara, dan pengiriman uang/money remittance.