Singgah di Bandung, tetapi tidak punya waktu untuk mengeksplor wisata di Bandung? Segera saja menuju jalan yang saat ini sedang menjadi destinasi paling diminati sekagad raya, yaitu Jalan Asia Afrika.
Ada banyak tempat wisata yang bisa dikunjugi, seperti Wisata Kota Tua, Wisata Sejarah, Wisata Religi, Wisata Kuliner, Wisata Taman, Wisata Landmark hingga Wisata Belanja bisa dijangkau dengan jalan kaki. Hebatnya lagi, tidak perlu ampe gempor untuk menikmatinya. Dari satu destinasi ke destinasi lainnya bisa ditempuh hanya dalam waktu sepuluh menit. Tidak percaya? Yuk, ikuti perjalanan yang saya lakukan baru-baru ini.
Â
1). Jalan Asia Afrika
Saya mulai dari Jalan Asia-Afrika Bandung. Jalan paling tua dan sangat bersejarah dalam pembentukan Kota Bandung. Letaknya di tengah-tengah kota, mulai dari perlimaan antara Jalan Ahmad Yani, Jalan Sunda, dan Jalan Gatot Subroto Bandung.
Tepat di tengah-tengah perlimaan, ada Tugu Dasa Sila Bandung yang pada dindingnya tergrafir nama-nama negara yang mengikuti Konfrensi Asia-Afrika. Jalan Asia-Afrika membentang kurang lebih 1 km dari perlimaan hingga Jalan Pos.
Pasca peringatan ke-60 Konfrensi Asia-Afrika, Jalan Asia Afrika semakin cantik karena pada sepanjang trotoarnya berdiri kursi-kursi taman untuk beristirahat para pejalan kaki, pot-pot bunga, bola-bola dunia, dan lampu-lampu yang didesain mirip dengan jalan-jalan di Eropa.
2). Tugu Titik Nol Bandung
Dari Simpang Lima berhenti di Tugu Titik Nol Bandung. Di sinilah titik awal mula Kota Bandung dibangun. Posisinya tepat berseberangan dengan Hotel Savoy Homan. Hotel bersejarah, tempat para delegasi Konfrensi Asia Afrika menginap.
Tempat ini dijadikan titik nol karena pada saat Gubernur Jenderal Belanda, Mr. Herman Willem Daendels menyuruh membangun membangun kota, Daendels menancapkan tongkat. Tanah tempat menancapkan tongkat itulah yang sekarang menjadi titik nol Kota Bandung.