Mohon tunggu...
Alhubul Austad Ramadan
Alhubul Austad Ramadan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa Teknik Informatika Semester 5 Di UIN MALANG

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Ketidakpastian Energi Listrik: Tantangan Cuaca Ekstream dan Serangan Siber

24 September 2024   12:27 Diperbarui: 24 September 2024   12:37 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar : Bola.com

Tantangan dan Strategi Mitigasi Ketidakpastian dalam Sistem Tenaga Listrik Modern

Ketidakpastian dalam sistem tenaga listrik menjadi perhatian utama di seluruh dunia, terutama di negara-negara yang rentan terhadap perubahan iklim dan ancaman siber. Artikel yang ditulis oleh Hu, Yu, dan Trinh (2024) dalam jurnal Designs memberikan gambaran komprehensif mengenai ketidakpastian yang dihadapi oleh jaringan listrik modern, mulai dari variabilitas sumber energi terbarukan hingga potensi serangan siber. Dengan meningkatnya ketergantungan pada sumber energi terbarukan, seperti energi angin dan surya, yang diperkirakan dapat mencapai 98% dari total pembangkit listrik Australia pada tahun 2050 (AEMO, 2022), tantangan dalam menjaga stabilitas dan keandalan jaringan listrik semakin kompleks. Selain itu, data dari Climate Central menunjukkan bahwa cuaca ekstrem bertanggung jawab atas 80% dari pemadaman listrik besar-besaran yang terjadi di seluruh dunia. Ancaman serangan siber juga meningkat, dengan kejadian seperti pemadaman listrik di Inggris pada tahun 2019 yang menunjukkan potensi risiko serius terhadap infrastruktur kritis. Oleh karena itu, penting untuk memahami berbagai sumber ketidakpastian ini dan mengembangkan strategi mitigasi yang efektif untuk memastikan keberlanjutan sistem tenaga listrik yang aman dan andal.


Artikel Hu et al. (2024) mengidentifikasi beberapa sumber ketidakpastian dalam sistem tenaga listrik, termasuk faktor cuaca, keandalan aset, dan ancaman siber. Pertama, ketidakpastian cuaca, terutama yang disebabkan oleh perubahan iklim, berdampak signifikan pada produksi energi terbarukan. Dalam konteks Australia, yang sering menghadapi cuaca ekstrem seperti kebakaran hutan dan banjir, penelitian menunjukkan bahwa lebih dari 10 juta hektar lahan terbakar selama kebakaran hutan 2020, mengakibatkan gangguan serius pada pasokan listrik (Higgins, 2020). Selain itu, fenomena cuaca seperti hujan deras dapat merusak infrastruktur, yang pada akhirnya mempengaruhi keandalan sistem.

Kedua, keandalan aset juga menjadi perhatian. Dengan banyaknya infrastruktur listrik yang sudah tua, risiko kegagalan meningkat. Menurut laporan dari U.S. Department of Energy, lebih dari 300 blackout besar di AS selama dua dekade terakhir disebabkan oleh kegagalan infrastruktur (DOE, 2021). Oleh karena itu, manajemen aset yang efektif sangat diperlukan untuk memperpanjang umur pakai dan meminimalkan risiko kegagalan.

Ketiga, ancaman siber terhadap sistem tenaga listrik semakin meningkat. Data menunjukkan bahwa sekitar 60% perusahaan energi di AS mengalami serangan siber pada tahun 2021 (Cybersecurity & Infrastructure Security Agency, 2022). Serangan seperti ini tidak hanya berpotensi menyebabkan kerusakan fisik pada infrastruktur, tetapi juga dapat memanipulasi data, yang pada gilirannya mempengaruhi pengambilan keputusan operasional.

Sebagai respons terhadap tantangan ini, artikel tersebut mengusulkan berbagai strategi mitigasi, termasuk pengembangan teknologi penyimpanan energi, kontrol berbasis data, dan penerapan sistem manajemen risiko yang lebih baik. Dengan menggunakan pendekatan berbasis probabilistik, sistem tenaga listrik dapat lebih siap menghadapi ketidakpastian, memungkinkan keputusan yang lebih tepat dan responsif terhadap perubahan situasi di lapangan.

Dalam menghadapi tantangan ketidakpastian yang kompleks, penting bagi pemangku kepentingan di sektor energi untuk berkolaborasi dalam mengembangkan solusi yang inovatif dan adaptif. Penelitian oleh Hu et al. (2024) memberikan wawasan penting mengenai bagaimana pendekatan mitigasi yang terintegrasi dapat meningkatkan ketahanan sistem tenaga listrik. Dengan memanfaatkan teknologi modern, seperti kecerdasan buatan dan analisis data besar, kita dapat memprediksi dan merespons risiko dengan lebih baik. Dalam konteks perubahan iklim yang semakin mendesak, upaya untuk meningkatkan keandalan sistem tenaga listrik menjadi lebih dari sekadar kebutuhan teknis; ini adalah langkah krusial untuk memastikan keberlanjutan dan keamanan pasokan energi di masa depan. Implementasi strategi yang tepat dapat membantu mengurangi dampak negatif dari ketidakpastian, memastikan bahwa sistem tenaga listrik tetap berfungsi dengan baik di tengah tantangan yang terus berkembang.

Referensi
Hu, H., Yu, S. S., & Trinh, H. (2024). A review of uncertainties in power systems—Modeling, impact, and mitigation. Designs, 8(1), 10. https://doi.org/10.3390/designs8010010

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun