Mohon tunggu...
Alhubul Austad Ramadan
Alhubul Austad Ramadan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa Teknik Informatika Semester 5 Di UIN MALANG

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Inovasi dalam Autentikasi Kendaraan: Menggabungkan PUF dan Teknologi MIMO

23 September 2024   18:53 Diperbarui: 23 September 2024   18:56 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Inovasi dalam Autentikasi Kendaraan: Menggabungkan PUF dan Teknologi MIMO

Dalam era di mana keamanan siber menjadi perhatian utama di hampir setiap aspek kehidupan modern, perkembangan teknologi Internet of Vehicles (IoV) membawa tantangan tersendiri. Dengan semakin meningkatnya jumlah kendaraan yang terhubung ke jaringan, ancaman terhadap privasi, keselamatan, dan keamanan data semakin nyata. Salah satu pendekatan terbaru dalam mitigasi ancaman ini adalah penggunaan Physical Unclonable Functions (PUF), sebuah teknologi yang menawarkan solusi autentikasi yang lebih aman dan ringan dibandingkan dengan metode kriptografi tradisional. Artikel yang ditulis oleh Mona Alkanhal, Abdulaziz Alali, dan Mohamed Younis dalam jurnal IoT edisi 2024 mengusulkan protokol autentikasi mutual berbasis PUF yang dapat diterapkan pada IoV tanpa melibatkan pihak ketiga yang tepercaya. Dalam hal ini, PUF berfungsi sebagai generator kunci unik yang tidak memerlukan penyimpanan permanen di perangkat, sehingga meminimalisir risiko serangan yang berbasis pada pencurian kunci.
Selain penggunaan PUF, protokol ini memanfaatkan teknologi Multiple Input Multiple Output (MIMO), yang telah terbukti meningkatkan kualitas sinyal komunikasi, sekaligus memberikan keamanan tambahan dengan menyamarkan tantangan dan respons dalam proses autentikasi. Penerapan teknologi ini mengakibatkan probabilitas penyerang untuk menebak atau memodelkan pola autentikasi dengan menggunakan machine learning menurun secara signifikan. Menurut hasil simulasi yang dijalankan, akurasi serangan machine learning terhadap PUF menurun hingga hanya 54%, dibandingkan dengan 99% pada protokol tanpa perlindungan berbasis PUF. Angka ini menunjukkan betapa besar dampak teknologi ini dalam melindungi jaringan IoV dari serangan pemodelan yang canggih.

Protokol yang diusulkan tidak hanya menunjukkan janji besar dalam meningkatkan keamanan IoV, tetapi juga menawarkan efisiensi energi dan komputasi yang lebih baik, menjadikannya solusi yang ideal untuk perangkat dengan sumber daya terbatas, seperti kendaraan yang terhubung.

Artikel yang ditulis oleh Alkanhal, Alali, dan Younis (2024) berfokus pada solusi yang menggabungkan PUF dengan teknologi MIMO untuk mencapai autentikasi mutual di dalam jaringan IoV. Salah satu tantangan utama yang dihadapi dalam sistem ini adalah besarnya potensi serangan, termasuk pencurian data, serangan eavesdropping, dan man-in-the-middle. Dengan menggunakan PUF, protokol ini menciptakan autentikasi yang unik dan tidak bisa ditiru, menjadikannya lebih tahan terhadap serangan berbasis machine learning. Hasil simulasi menunjukkan bahwa penyerang hanya memiliki peluang 54% untuk berhasil memprediksi respons PUF, yang jauh di bawah tingkat akurasi 99% yang dicapai oleh protokol yang lebih tradisional. Angka ini setara dengan tebakan acak, menunjukkan keefektifan dari pendekatan berbasis PUF dalam mengamankan komunikasi IoV.

Teknologi MIMO, yang memanfaatkan banyak antena untuk meningkatkan efisiensi dan keandalan transmisi, memberikan lapisan keamanan tambahan dengan menyamarkan sinyal tantangan dan respons. Protokol yang diusulkan menggunakan teknik segmentasi tantangan yang memecah tantangan menjadi beberapa bagian, yang kemudian dikirim melalui berbagai antena. Hal ini membuat penyerang yang mencoba menganalisis sinyal harus menguraikan banyak bagian terpisah, yang secara drastis mengurangi kemungkinan keberhasilan serangan. Sebagai contoh, bahkan dengan kondisi ideal seperti SNR 30 dB, penyerang hanya bisa menebak susunan tantangan dengan peluang sebesar 0,2 atau 20%.

Selain itu, protokol ini juga menunjukkan keunggulan dalam efisiensi sumber daya, sebuah aspek yang sangat penting dalam konteks IoV. Kendaraan yang terhubung sering kali terbatas oleh daya komputasi dan daya baterai, sehingga memerlukan solusi yang tidak memberatkan perangkat. Dengan mengurangi kebutuhan untuk melakukan proses kriptografi yang kompleks atau menyimpan kunci di dalam memori, protokol berbasis PUF ini memungkinkan proses autentikasi yang lebih cepat dan lebih hemat energi. Simulasi yang dilakukan dengan menggunakan Arbiter-PUF di lingkungan MATLAB menunjukkan bahwa protokol ini dapat berfungsi dengan baik dalam berbagai kondisi, dari SNR rendah hingga tinggi, dengan tetap menjaga keamanan yang kuat.

Tidak seperti solusi lain yang memerlukan server tepercaya untuk menyimpan data autentikasi, pendekatan ini bersifat sepenuhnya terdistribusi. Hal ini berarti bahwa tidak ada satu pun titik kegagalan yang dapat dieksploitasi oleh penyerang, yang meningkatkan ketahanan sistem secara keseluruhan. Pendekatan desentralisasi ini sangat relevan di masa depan, mengingat pertumbuhan eksponensial jumlah kendaraan yang terhubung dan data yang mereka hasilkan. Penelitian lain yang menggunakan metode kriptografi berbasis blockchain atau elliptic curve encryption sering kali mengalami masalah dengan beban komputasi yang tinggi, sementara protokol berbasis PUF ini berhasil mengatasi kelemahan tersebut dengan menawarkan solusi autentikasi yang jauh lebih ringan dan cepat.

Secara keseluruhan, artikel ini menawarkan solusi yang kuat dan inovatif untuk tantangan keamanan yang dihadapi dalam pengembangan jaringan Internet of Vehicles (IoV). Dengan menggabungkan teknologi PUF dan MIMO, penulis berhasil menciptakan protokol autentikasi mutual yang tidak hanya aman, tetapi juga efisien dalam penggunaan daya dan komputasi. Dengan tingkat keberhasilan serangan machine learning yang sangat rendah, yaitu hanya 54%, protokol ini membuktikan dirinya sebagai alternatif yang unggul dibandingkan metode-metode autentikasi kriptografi yang memerlukan sumber daya besar. Selain itu, solusi ini menawarkan pendekatan terdistribusi yang mengurangi ketergantungan pada server tepercaya, menjadikannya lebih tahan terhadap serangan berbasis jaringan yang kompleks.

Implikasi dari penelitian ini sangat besar bagi masa depan transportasi pintar dan jaringan kendaraan terhubung. Dalam jangka panjang, protokol berbasis PUF ini dapat menjadi fondasi bagi sistem IoV yang aman, mengurangi risiko keamanan yang saat ini menghambat adopsi teknologi ini secara luas. Bagi industri otomotif dan pengembang teknologi IoT, solusi ini menawarkan peluang untuk menghadirkan kendaraan terhubung yang lebih aman dan andal, dengan kebutuhan energi dan komputasi yang minimal. Selain itu, keberhasilan penelitian ini menunjukkan pentingnya eksplorasi lebih lanjut tentang penerapan PUF dalam konteks lain, seperti smart cities dan jaringan sensor, di mana keamanan dan efisiensi merupakan prioritas utama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun