Tegal (6/8/2021) – Adanya pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia menyebabkan Kuliah Kerja Nyata TIM II Universitas Diponegoro periode 2020/2021 harus dilaksanakan secara daring. Meskipun demikian, mahasiswa Universitas Diponegoro tetap menunjukkan antusiasnya sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat. Hal tersebutlah yang dirasakan oleh mahasiswa Undip yang melaksanakan KKN di RT08 RW02, Kelurahan Slerok, Kecamatan Tegal Timur, Kota Tegal.
Program yang diusung adalah pemberdayaan masyarakat dengan membuat minuman tradisional sirop mpon-mpon dan pelatihan pemasaran menggunakan strategi digital marketing untuk meningkatkan perekonomian warga RT 08 RW 02, Kelurahan Slerok, Kecamatan Tegal Timur, Kota Tegal, Jawa Tengah. Program ini didasari atas banyaknya masyarakat yang kehilangan pekerjaan akibat Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) akibat pandemi Covid-19. Pasca terjadinya Pandemi Covid-19, perekonomian keluarga menjadi menurun. Sebagai upaya untuk meningkatkan kembali perekonomian keluarga, program pembuatan dan penjualan minuman tradisional sirop mpon-mpon harapannya mampu meningkatkan perekonomian warga. Pada program ini juga diberikan pelatihan kepada ibu-ibu dawis RT08 RW02 Kelurahan Slerok untuk memasarakan produk secara digital.
Program tersebut dimulai dengan mempersiapkan bahan dan peralatan yang diperlukan, seperti daun jeruk, jeruk purut, kapulaga, sereh, jahe merah, merica, dan pandan, dan gula pasir. Proses pertama adalah dengan menggeprek jahe merah dan sereh. Kemudian pisahakan kapulaga dengan kulitnya. Siapkan air pada panci dan masukkan gula serta bahan-bahan yang telah dipersiapkan. Diamkan selama dua jam hingga air dalam panci menguap.Â
Program tersebut disosialisikan kepada ibu-ibu dawis RT 08 RW 02 Slerok, Tegal Timur, Kota Tegal melalui pembagian video edukasi secara bertahap. Penyuluhan tersebut juga disertai tingkat pemahaman dan umpan balik melalui kuisioner untuk mengetahui pemahaman warga terhadap program tersebut. Terdapat 16 orang yang telah mengikuti edukasi membuat minuman tradisional sirop mpon-mpon dan pelatihan pemasaran menggunakan strategi digital marketing. Berikut adalah data kuisioner yang terhimpun:
- Sebanyak 81,3% responden berpendidikan SMA/Sederajat dan 18,8% responden berpendidikan S1/sederajat.
- Sebanyak 87,5% responden mengetahui proses pembuatan sirop empon-empon dan 12,5% responden tidak mengetahui proses pembuatan sirop empon-empon.
- Sebanyak 68,8% responden tidak mengetahui mekanisme untuk melakukan pemasaran produk secara digital dan 31,3% responden mengetahui mekanisme untuk melakukan pemasaran produk secara digital.
- Sebanyak 100% responden berpendapat bahwa video edukasi sangat bermanfaat.
- Sebanyak 68,8% responden  tertarik berwirausaha sirop mpon-mpon dengan melakukan pemasaran berbasis digital setelah mengetahui proses dan mekanismenya, serta 31,3% responden menyatakan tidak tertarik.
- Pengetahuan responden mengenai proses pembuatan sirup mpon-mpon dan pelatihan digital marketing sebelum menonton video edukasi yaitu 50%-75% sebanyak 81,3% responden, 25%-50% sebanyak 12,5%, dan <25% sebanyak 6,3% responden.
- Pengetahuan responden mengenai proses pembuatan sirup mpon-mpon dan pelatihan setelah menonton video edukasi yaitu 75%-100% sebanyak 68,8% responden, 50%-75% sebanyak 25% responden, dan 25%-50% sebanyak 6,3% responden.
Penulis: Alhiqni Raya Aufa
DPL: Asri Nurdiana, S.T., M.T.
Lokasi: RT 08 RW 02, Kelurahan Slerok, Kecamatan Tegal Timur, Kota Tegal, Jawa Tengah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H