-Let down stage
      Adonan menjadi basah lagi, hangat dan lengket. Pada bagian ini adonan sudah gagal dan tidak dapat digunakan
     -Breakdown stage
       Adonan menjadi rusak, berair dan tidak elastis lagi. Ini berarti waktu pengadukan yang berlebihan ( over mixing), adonan ini kembali seperti awal dan sudah tidak dapat dikembalikan lagi dan sudah tidak layak untuk dijadikan roti.
- Fermentasi awal, jika adonan sudah mencapaia tahap final development, adonan harus didiamkan untuk fermentasi awal sekitar 30-45 menit untuk diberi oksigen dengan memproduksi gas CO2
- Penimbangan, setelah fermentasi awal, roti dikempeskan terlebih dahulu untuk dihilangkan oksigennya, lalu dilakukan penimbangan atau pembagian adonan, contohnya seperti kita ingin membuat roti manis dan biasanya berat roti manis sekitar 35-50 gr. Dan penimbangan atau pembagian adonan dilakukan pada tahap ini.
- Pembulatan adonan, setelaha ditimbang adonan harus dibulatkan sampaia menjadi berbentuk bola sempurna setelah itu tutup dan didiamkan
- Fermantasi kedua, pada tahap ini adonan hanya didiamkan sekitar 20 menit saja
- Pembuangan gas / pengempisan adonan, adonan yang sudah dibulatkan dan sudah melewati tahap fermentasi kedua harus dihilangkan lagi udara nya dan dilakukan pembentukan lagi, pada tahap ini disebut dengan degassing
- Pembentukan, setelah dibuang gas adonan dibulatkan kembali dan dibentuk sesuai yang diinginkan
- Pencetakan, proses ini kita bisa mencetak roti sesuai dengan roti apa yang mau kita buat, misal kita ingin membuat roti isi, maka ditahap inilah roti dibentuk sesuai keingininan
- Fermentasi akhir, setelah pencetakan roti di istirahatkan kembali kurang lebih selama 50-60 menit
- Pembakaran, setelah melewati beberapa proses dan tahap diatas, tiba waktunya roti akan dioven, suhu oven diperkirakan tergantung dari roti apa yang dibuat
- Pendinginan, setelah roti dioven roti harus didiamkan disuhu ruang dan didinginkan terlebih dahulu sebelum melakukan proses packaging, karna jika roti dimasukan kedalam packaging saat keadaan masih panas, roti ankan mengeluarkan uap atau embun dan roti akan lembab serta tidak akan tahan lama
- Pembungkusan, jika roti sudah dingin segera dimasukkan didalam packaging, disarankan utnuk menyimpan didalam plastik karna plastik sangat aman dan kedap udara disbanding packaging paper bag.
Nah, Jika kita sudah mengikuti tahap-tahap diatas, maka 90% roti yang kita buat akan berhasil, dan jangan lupa berdoa dan mencuci tangan sebelum melakukan sesuatu ya guys!
Sekian artikel kali ini, terima kasih sudah meluangkan waktunya untuk membaca artikel ku, mohon maaf bila ada kekurangan dan kesalahan kata, sampai jumpa artikel selanjutnya, Sri bawa kayu, see u.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H